Penulis : M. Sukri
Samarinda,infosatu.co – Masalah banjir di Samarinda bukan hal yang baru dialami oleh warga kota Tepian, akan tetapi sudah 25 tahun persoalan banjir belum tuntas, masalah banjir yang terjadi di Samarinda sejak tahun 1998, pada tahun itu Wali kotanya H. Lukman Said
Sebagaimana ditegaskan Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kaltim H. Rusman Yaqub,S.Pd,M.Si, pada sidang paripurna DPRD Provinsi Kaltim ke 15 LKPJ Gubernur Kaltim, Selasa (11/6/2019), bahwa persoalan banjir di Samarinda sudah dirasakan oleh warga 25 tahun silam,sejak tahun 1998
“Jadi kami lihat ada siklus 10 tahunan merasakan banjir dan kami lihat pada tahun 1998 Samarinda mengalami banjir besar, kala itu wali kotanya H. Lukman Said . Kemudian 10 tahun berikutnya di tahun 2008,mengalami hal yang sama .Pada hari ini kita lihat Samarinda banjir yang cukup besar dan sebagian wilayah Samarinda terendam,”kata Rusman Ya’qub
Sebagai anggota dewan yang mewakili rakyat terkena musibah banjir, tentunya sangat tepat kalau kita bisa mengunjungi warga musibah banjir. hal ini menunjukkan sebagai bentuk ke prihatinan dan solidaritas
“Tapi yang sangat penting bagaimana kita berusaha dalam program jangka pendek agar genangan air, bisa cepat surut dan aktifitas bisa pulih kembali. Kita jangan fokus pada pemberian-pemberian mendatangi korban bencana banjir tapi tidak bisa menuntaskan masalah persolan banjir,”tegasnya
Hari ini yang dibutuhkan oleh masyarakat adalah bagaimana genangan air ini cepat hilang dan yang harus kita lakukan bagaimana masalah banjir bisa tuntas, karena kita ketahui persoalan banjir sudah berpuluh-puluh tahun sampai sekarang ini belum juga tuntas
“Dimohon kepada Ketua DPRD Prov Kaltim, segera memanggil pemerintah untuk duduk bersama agar serius menangani masalah persoalan banjir sehingga dapat diselesaikan sesegerah mungkin,”mintanya
Siti Qomariah kepada infosatu.co, mengatakan bahwa kita saat ini merasakan bagaimana masyarakat Samarinda mengalami musibah banjir dan tentunya harus mendapat perhatian dari pemerintah karena apa yang dirasakan warga, terganggunya fasitas air bersih dan PLN, sebagian aliran listrik mati
“Pasca banjir juga akan dirasakan oleh masyarakat, seperti penyakit gatal-gatal pada kulit dan ini juga harus menjadi perhatian kita semua, apalagi sampai saat ini air belum juga surut karena disebabkan debet air sungai naik,” bebernya
Berharap mausibah banjir cepat terasi dan juga mengajak masyarakat agar untuk menjaga kebersihan dilingkungan masing-masing untuk tidak membuang sampah seenaknya, terpenting untuk pencegahan secara dini, dengan cara membersihkan saluran parit agar tidak tersumbat dan kita harus rutin melakukan pengerukan saluran air Sungai Karang mumus dan ini salah satu cara mengurangi persoalan banjir,”kata Siti Qomariah