BONTANG– Ketua DPD KNPI Bontang Achmad Faisal,SH, mempertanyakan sikap pernyataan dinas lingkungan hidup (DLH) Bontang terkait hasil pengecekan udara yang dianggap tidak bermasalah. Dimana sikap tersebut tidak mencerminkan sebagai instansi yang menaungi masalah lingkungan hidup
Hal ini ditegaskan Achmad Faisal kepada infosato.co melalui telpon selulernya, Rabu (20/2/2019) sore tadi
Menurutnya, kejadian yang menimpa masyarakat Bontang hari ini,dianggap tidak ada masalah dengan bau amoniak yang dirasakan warga yang kena dampak amoniak . Dan anehnya dari dinas lingkungan hidup Bontang seolah-olah baik baik saja atas bau amoniak yang sudah berhari hari ini terjadi sehingga kami mempertanyakan dengan alat pengecekan yang digunakan DLH adalah alat Kaleng Kaleng
“Seharusnya DLH meminta PKT, untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat dan yang sangat diperlukan saat ini adalah mendesak PKT, agar segera melakukan tindakan pencegahan terhadap bau amoniak sebelum datang korban,”ucapnya
Lebih lanjut, kata Faisal,dinas lingkungan hidup ( DLH) yang disampaikan Hikmatun Meida Kasi Pengendalian Pencemaran Lingkungan hidup kepada media yang menyebutkan hasil yang dilakukannya adalah 09,0,8 dan 0,1 ppm, itu masih dibawa baku mutu ambience udara dengan menggunaka alat oudalog logger. Karena belum mencapai diatas 2 ppm, maka dianggap aman
” Justru sikap pernyataan dari DLH bertolak belakang dengan keadaan dilapangan, yang dirasakan masyarakat saat ini adalah bau amoniak, tapi DLH menilainya seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Dan kami mempertanyakan sikap DLH ini, “bekerja sebagai humas perusahaan atau pemerintah yang untuk kepentingan masyarakat Bontang,”beber Faisal
Pengecekan yang dilakukan DLH hanya 4 kali dalam setahun dengan menggunakan peralatan seadanya sudah pasti hasilnya Kaleng-Kaleng. Untuk itu kami meminta DLH agar segera mendesak PKT untuk mencegah terjadinya korban yang diakibatkan bau amoniak,”pesannya
Sementara H. Rustam Anggota DPRD Kota Bontang yang membidangi Energi,Infrastruktur dan Lingkungan saat dikonfirmasi terkait keresahan masyarakat Bontang adanya bau amoniak yang diduka dari pabrik PKT. Dia menjelaskan bahwa sebagai anggota dewan yang dipilih oleh masyarakat tentunya kami telah melakukan langka-langka berkenaan adanya laporan masyarakat terkait bau amoniak
“Kemarin sudah kami undang dari perwakilan dari PKT,DLH, LSM Pegiat Permerhati Lingkungan Hidup, LSM Hijau dan ada juga lurah Loktuan hadir dalam pertemuan .Tujuannya untuk mencari penyelesaian terkait bau amoniak yang terjadi di Bontang. Dimana dalam pertemuan tersebut dari managemen PKT menyebutkan bahwa baku mutu yang ada masih berada diambang batas, masih dibawah 2 mpp,”ucapnya
Selain itu, kami melihat masyarakat masih komplain adanya bau yang menyengat. Dari PKT mengatakan bahwa mulai PKT 1 sampai dengan PKT 5 tidak ada kebocoran yang diakibatkan oleh aktifitas pabrik. Dia mengakui bahwa PKT saat ini sedang melakukan pembersihan dan saat ini sedang kami ditelusuri
“Karena dilihatnya yang menggunakan amoniak bukan hanya PKT tapi ada juga beberapa perusahaan yang juga menggunakan bahan amoniak. Dari pertemuan yang kami lakukan kemarin langsung minta DLH agar melakukan pengecekan keberbagai perusahaan yang menggunakan bahan amoniak untuk mengetahui kepastiannya, dan hari ini kami minta hasilnya,”kata H. Rustam
Dia menambahkan bahwa apa yang dikatan oleh DLH, menyatakan aman dan tidak ada masalah perlu kami luruskan bahwa DLH itu melakukan pengecekan 4 kali dalam satu tahun. Hasil yang disampaikan oleh Ibu Meida sebelum ada fenomena kejadian yang terjadi saat ini. Setelah ada kejadian tersebut pihaknya minta ke DLH agar bisa mengukur dan kalau perlu melibatkan LSM atau media sehingga hasilnya benar-benar bisa dipertanggung jawabkan,”bebenya
Harapnya, dengan kejadian hari ini kami tentu sangat prihatin dengan kondisi laporan yang masuk kedewan. Berharap ada dari perusahaan yang peduli dengan cara memberi atau bagi-bagi masker atau susu kepada masyarakat yang terdekat dengan bau amoniak,”pesanya
Sementara Humas PKT Yudi, menjelaskan (18/2/2019), bahwa tuduhan yang dituduhkan kepada kami (PKT) terkait bau amoniah. Dia, mengatakan kepada infosatu.co ,”sepengetahuannya bukan hanya PKT, yang menggunakan bahan dari amoniak tapi ada beberapa perusahaan di Bontang yang juga menggunakan bahan amoniak
“Jadi tidak benar kalau bau amoniak yang terjadi di Bontang disebabkan oleh Perusahaan Pupuk Kaltim, karena disini kan banyak perusahaan bukan hanya PKT ,”katanya
Wartawan sukri