Jakarta, infosatu.co – Rapat koordinasi (rakor) akselerasi Corporate University (Corpu) 2024 yang digelar Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Hukum dan HAM semakin menegaskan komitmen pemerintah dalam mempercepat peningkatan kompetensi aparatur sipil negara (ASN).
Acara yang berlangsung di Ballroom Nusantara, Hotel Mercure Batavia pada Rabu (6/11/2024), menghadirkan dua narasumber utama.
Pertama, Plt Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI) Muhammad Taufiq. Kedua, Sekretaris BPPK Kementerian Keuangan Bambang Juli Istanto.
Dalam diskusi panel ini, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kakanwil Kemenkumham Kaltim) Gun Gun Gunawan beserta Kepala Divisi Administrasi Idris turut hadir.
Muhammad Taufiq mengatakan bahwa penerapan Corpu dirancang untuk mengoptimalkan pembelajaran yang terintegrasi. Selain itu, juga memastikan ASN tetap relevan dalam menghadapi tantangan nasional dan global.
Corpu bertujuan mengembangkan kapasitas ASN melalui sistem pembelajaran berbasis formal, sosial, dan pengalaman.
Hal ini sejalan dengan UU No. 20 Tahun 2023 yang mewajibkan ASN mengikuti pembelajaran berkesinambungan, disesuaikan dengan tuntutan organisasi.
“Melalui Corporate University, pembelajaran ASN dapat berlangsung secara terintegrasi dan berkelanjutan yang mengombinasikan antara pengembangan formal, sosial, dan berbasis pengalaman,“ jelasnya.
“Pemimpin dalam setiap unit berperan penting menciptakan budaya belajar dan memastikan kompetensi ASN dapat berkembang sesuai kebutuhan,” Taufiq menambahkan.
Corpu melibatkan pimpinan untuk menciptakan budaya belajar, memfasilitasi inovasi, dan memastikan setiap ASN memiliki rencana pengembangan kompetensi (Individual Development Plan).
Taufiq optimis pendekatan ini akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) ASN dan mendorong sinergi lintas instansi.
Sementara itu, Sekretaris BPPK Bambang Juli Istanto mengingatkan pentingnya interaksi antara pembelajaran dan kinerja ASN dengan menggunakan platform berbasis teknologi. Hal ini seperti Learning Management System (LMS) dan Knowledge Management System (KMS).
Contoh sukses diterapkan di Kementerian Keuangan melalui Kemenkeu Learning Center (KLC) yang saat ini memiliki 325.991 akun aktif. Hal ini mencerminkan tingginya aksesibilitas bagi ASN untuk belajar.
Penerapan metode Return on Training Investment (ROTI) juga memungkinkan Kementerian Keuangan menilai manfaat nyata dari setiap dana yang dikeluarkan untuk pelatihan. Berdasarkan data, setiap rupiah yang diinvestasikan menghasilkan pengembalian sebesar Rp3,36.
Rakor ini diakhiri dengan sesi tanya jawab. Para peserta mendalami langkah-langkah yang diambil dalam pengembangan Corpu sebagai upaya berkelanjutan membangun kompetensi ASN.
Juga, menjawab tantangan ekonomi nasional dan global, serta mendukung visi Indonesia Maju 2045.