Samarinda, infosatu.co – Momentum Welcome Party Konferensi Nasional (Konvenas) Profesional dan Usahawan Katolik (PUKAT) ke-V, dimanfaatkan penuh oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun untuk memperkenalkan keunikan kota yang dipimpinnya.
Dari cita rasa nasi kuning, budaya Dayak di Desa Adat Pampang, hingga pasar seni Citra Niaga, semuanya diperkenalkan dengan semangat dan kebanggaan.
Dalam sambutan pembukanya, Andi Harun menyampaikan rasa syukur karena Samarinda dipercaya menjadi tuan rumah konvensi nasional bergengsi ini.
Ia menyebut kesempatan ini sebagai ajang strategis untuk memperkenalkan karakter dan potensi lokal Samarinda kepada lebih dari 150 peserta dari berbagai daerah.
“Kami merasa bangga karena bukan hanya jadi tempat pelaksanaan, tapi juga bisa menjamu bapak Ibu semua. Samarinda punya banyak yang bisa dibagi, dari rasa sampai budaya,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara yang digelari di Teras Samarinda, Jumat malam, 9 Mei 2025.
Salah satu kekayaan kuliner yang paling disoroti adalah nasi kuning, hidangan ikonik yang menurutnya wajib dicicipi sebelum meninggalkan kota ini.
“Kalau belum coba nasi kuning Samarinda, terutama yang dijual 24 jam di Jalan Lambung Mangkurat, berarti Konvenas-nya belum selesai,” selorohnya yang disambut tawa hadirin.
Selain kuliner, Andi Harun juga mengajak peserta menyempatkan diri mengunjungi Desa Adat Budaya Pampang, kawasan adat yang menjadi pusat pelestarian budaya Dayak Kenyah.
Desa ini terkenal dengan rumah adat Lamin dan pertunjukan tari tradisional yang rutin digelar.
“Desa ini satu-satunya desa adat resmi di Samarinda. Di sana ada masyarakat Dayak yang masih menjaga adat istiadatnya. Wajib dikunjungi kalau ingin mengenal Samarinda lebih dalam,” jelasnya.
Tak ketinggalan, Citra Niaga turut ia promosikan sebagai pusat oleh-oleh dan produk kerajinan lokal.
Ia menyebut tempat ini tidak hanya menarik dari sisi produk, tetapi juga dari suasananya yang artistik dan nyaman untuk pengunjung luar kota.
“Di sana banyak souvenir khas, dari batik, manik-manik, sampai kerajinan khas Kalimantan. Tempatnya eye-catching dan cocok untuk wisata belanja,” ujar wali kota dua periode tersebut.
“Pokonya bawa oleh-oleh sebanya-banyaknya,” sambung Andi Harun yang kembali mencairkan suasana para hadirin.
Menurutnya, Samarinda bukan hanya kota administratif, melainkan kota dengan warisan budaya dan sosial yang hidup.
Ia menegaskan pentingnya memperlakukan tamu dengan pelayanan terbaik, karena dalam setiap pelayanan ada keberkahan.
“Kita berharap momen ini memberi manfaat, tidak hanya untuk peserta, tapi juga untuk masyarakat Samarinda dan bangsa secara umum,” tandasnya.
Dengan penuh kehangatan, Andi Harun menutup sambutannya dengan harapan agar Konvenas PUKAT ke-V menjadi titik awal kolaborasi lebih luas antara Samarinda dan berbagai jejaring profesional Katolik di Indonesia.
“Selamat melaksanakan Konvenas ke-V, semoga PUKAT bisa menjadi penghantar untuk kebermanfaat bangsa,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Umum PUKAT Nasional, Julius Yunus Tedja, menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Kota Samarinda.
Ia menjelaskan bahwa PUKAT yang mulai aktif di Indonesia sejak 2013, kini telah berkembang di berbagai daerah dengan fokus pada pemberdayaan umat Katolik di bidang pendidikan, UMKM, sosial kemasyarakatan, dan kewirausahaan.
“Kami berharap Konvenas ini menjadi momentum untuk memperkuat jaringan, memperluas cakupan, bahkan ke tingkat global. Samarinda memberi energi positif untuk itu,” ungkap Julius.
Ia juga memaparkan bahwa rangkaian Konvenas tak hanya berisi diskusi, tetapi juga eksplorasi budaya dan pembangunan.
Termasuk susur Sungai Mahakam, kunjungan langsung ke Desa Budaya Pampang, serta kunjungan ke lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN) yang saat ini dalam proses pembangunan.