Bontang, infosatu.co – Wakil Ketua II DPRD Bontang Maming menyoroti alokasi anggaran bimbingan teknis (bimtek) Bagi organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang.
Tidak tanggung-tanggung, total dana untuk bimtek yang bersumber dari APBD tahun ini mencapai Rp160 miliar.
Maming menekankan pentingnya pemanfaatan anggaran tersebut agar tepat sasaran, terutama dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di kota Bontang.
Menurutnya, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sudah ada fokus pada peningkatan SDM. Namun, Maming menyoroti agar bimtek yang dilaksanakan benar-benar menyentuh kelompok yang membutuhkan, seperti anak-anak putus sekolah.
“Saya ingin menekankan bahwa anak-anak yang putus sekolah atau yang tidak melanjutkan pendidikan mesti diberikan pelatihan berbasis industri. Ini akan mengurangi pengangguran dan secara langsung berdampak pada pengurangan angka kemiskinan di Bontang,” jelas Maming saat diwawancarai belum lama ini.
Ia menegaskan agar bimtek yang dijalankan harus mampu memberikan pengetahuan dan keterampilan industri kepada anak-anak muda yang terputus dari pendidikan formal.
Tujuannya, agar mereka siap bersaing di dunia kerja yang ada di Bontang. “Saya mendukung bimtek ini dilaksanakan, tapi harus tepat sasaran,” ujarnya.
Namun, meski mendukung program bimtek, Maming juga menyoroti ketimpangan dalam alokasi anggaran pemerintah pusat untuk infrastruktur yang dinilai masih kurang.
Salah satu contohnya adalah anggaran yang sangat kecil untuk pemeliharaan Waduk Kanaan yang hanya menerima Rp2 miliar tahun ini.
Kebutuhan air bersih di Bontang ini dianggap lebih penting, mengingat krisis air bersih yang dialami masyarakat. Oleh karena itu, Maming memastikan DPRD Bontang akan tetap mendorong pemerintah untuk menuntaskan permasalahan air bersih.
“Itukan simultan, sedang berjalan. Sekarang ada analisa lingkungan dan sedang dibuat master plan. Saya kira dengan anggaran begini, tetap DPRD mendorong pemerintah,” tutup Maming.