
Samarinda, infosatu.co – Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Sri Puji Astuti menyatakan bahwa upaya mempercepat penurunan prevelansi stunting perlu dijalankan sejumlah pihak terkait. Fokus utama yang harus dilakukan adalah mengatasi beberapa faktor penyebabnya.
Menurut Puji, penyebab utama anak mengalami stunting karena asupan makanan yang tak bergizi. Selain itu, kurangnya gizi ibu hamil, kebersihan lingkungan tidak terjaga, infeksi virus atau bakteri. Permasalahan ini juga dipicu karena tingkat ekonomi dan pengetahuan masyarakat tentang gizi yang rendah.
Oleh karena itu, ia mendorong pihak orang tua lebih memperhatikan pemenuhan gizi bagi keluarga terutama anak-anak. Selain itu, pemberdayaan ibu-ibu perlu terus digalakkan agar dapat membantu perekonomian keluarga. Tidak ketinggalan, literasi tentang gizi keluarga juga harus ditingkatkan.
“Harus mampu menerapkan sejumlah langkah strategis yang bisa mengatasi berbagai penyebab stunting pada balita,” ujarnya di Kantor Sekretariat DPRD Samarinda, Selasa (19/9/2023)
“Misalnya melakukan sosialisasi lebih rutin lagi kepada masyarakat terkait bahaya stunting dan cara pencegahannya. Ini harus diperhatikan supaya angka stunting ini dapat ditekan,” lanjut Puji.
Menurut dia, langkah lain untuk mengatasi stunting ada mencegah perkawinan anak di bawah umur. Sebab, tingkat kematangan mereka secara ekonomi maupun psikologi belum cukup.
Akibatnya, para pasangan muda terbebani dengan pemenuhan kebutuhan hidup dan pola asuh yang harus diberikan kepada anaknya. Kebutuhan gizi bagi anak sejak di dalam kandungan hingga balita juga tidak terpenuhi.
“Jadi para pasangan muda itu belum memiliki penghasilan yang layak sehingga kebutuhan akan gizi anak-anak mereka tidak dapat tercukupi secara optimal,” jelasnya.
Dengan demikian, perlu adanya penguatan koordinasi dan sinergi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam rangka menangani perkawinan anak.
“Pemerintah sudah memiliki strategi nasional pencegahan perkawinan anak di mana tujuannya meningkatkan komitmen terhadap pencegahan perkawinan anak baik di tingkat nasional hingga tingkat desa,” kata Puji.