
Samarinda, infosatu.co – Warga Perumahan Bumi Citra Lestari (BCL), Kecamatan Sungai Kunjungan, Kota Samarinda mengadu kepada anggota DPRD Samarinda tentang permasalahan air bersih di permukimannya.
Sebagian warga di Perumahan BCL terpaksa memanfaatkan kolam dari pembuangan limbah untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Air keruh tersebut digunakan untuk mandi maupun mencuci pakaian.
“Mereka (warga Perumahan BCL) sangat mengeluh, utamanya terkait masalah PDAM atau air bersih yang belum tersalurkan,” kata Ketua Komisi II DPRD Samarinda Fuad Fakhruddin usai hearing dengan warga Perumahan BCL di Ruang Rapat Lantai 1 DPRD Samarinda, Selasa (12/9/2023).
Ia menjelaskan, sebagian warga di Perumahan BCL belum terlayani fasilitas berlangganan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Samarinda. Penyebabnya, pipa PDAM yang telah masuk ke kawasan perumahan sepanjang 150 meter tidak dapat menjangkau seluruh rumah di permukiman tersebut.
Sementara, aliran air bisa sampai ke rumah warga melalui proses Water Treatment Plant (WTP) atau instalasi pengolahan air dengan tahapan koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi dan desinfeksi. Proses ini dikelola oleh pihak pengembang.
Namun, ketika digunakan untuk kebutuhan warga, air kembali lagi atau mengalir ke kolam muara pembuangan limbah. Akibatnya, kondisi air menjadi keruh.
“Untuk itu kami memberikan beberapa rekomendasi. Pertama dalam waktu dekat, pihak pengembang berkewajiban untuk memberikan air yang layak. Kedua, PDAM menganggarkan RAB untuk mengambil alih pelangganan. Ketiga, pemerintah dan pengembang untuk koordinasi lebih lanjut perihal anggaran,” jelas Fuad.
“Di sana, membutuhkan beberapa item seperti booster untuk mendorong air karena kawasan dataran tinggi,” tambahnya.