Samarinda, infosatu.co – Muhammad Husni Fachruddin, yang akrab disapa Ayub melakukan aksi yang tak biasa pada momen pelantikan anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) berlangsung, Senin (2/9/2024).
Di tengah kemeriahan acara pelantikan 53 dari 55 anggota DPRD Kaltim periode 2024-2029, Ayub justru membentangkan bendera Palestina saat sesi pemberian ucapan selamat.
Aksi ini menarik perhatian seluruh hadirin yang hadir di Gedung Utama (B) DPRD Kaltim. Bendera dengan kombinasi warna hijau, merah, dan putih, menurut Ayub, bukan sekadar simbol dukungan terhadap Palestina.
Politikus Partai Golkar yang turut dilantik sebagai anggota DPRD Kaltim ini menyatakan bahwa aksinya adalah bagian dari seruan kemanusiaan yang lebih luas.
Juga untuk mengingatkan masyarakat, lembaga legislatif dan eksekutif di Indonesia untuk selalu bersikap manusiawi dalam setiap kebijakan dan tindakan mereka.
“Bendera yang saya kibarkan ini bukan sekadar tentang Palestina, tapi lebih kepada kemanusiaan. Saya ingin mengingatkan kita semua bahwa ketidakadilan yang dialami Palestina adalah bentuk penindasan yang seharusnya membuat kita lebih peka terhadap kondisi rakyat kita sendiri,” ungkapnya.
Ia juga menekankan bahwa berbagai bentuk ketidakadilan yang terjadi, baik di Palestina maupun di belahan dunia lain, terjadi karena pemerintah yang gagal memanusiakan rakyatnya.
Ia mendorong agar pemerintah Indonesia, termasuk di Kaltim mengambil langkah konkret dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial. Hal ini seperti kemiskinan, pendidikan, dan infrastruktur yang kurang memadai.
“Jika pemerintah tidak memanusiakan rakyatnya, maka kita akan terus melihat kemiskinan yang merajalela, kualitas pendidikan yang rendah, dan fasilitas umum yang kurang memadai,“ tegasnya.
“Saya membawa bendera Palestina ini sebagai pengingat bahwa siapapun Anda, baik itu pemerintah, lembaga legislatif atau siapapun harus bisa memanusiakan manusia,” Ayub menambahkan.
Aksi simbolis Ayub ini juga mencerminkan pandangannya yang kritis terhadap kebijakan pemerintah, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Menurutnya, pemerintah sering kali tidak memberikan perhatian yang cukup kepada isu-isu fundamental yang mempengaruhi kehidupan masyarakat sehari-hari.
Ia berharap, dengan aksinya itu, para pemangku kebijakan di Kaltim dapat lebih fokus pada peningkatan taraf hidup masyarakat. Terutama melalui kebijakan yang pro-rakyat dan berkelanjutan.
Dalam kesempatan itu, Ayub juga mengajak para anggota DPRD yang baru dilantik untuk lebih peka terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat.
Ia berharap, mereka bisa bekerja dengan penuh tanggung jawab dan senantiasa memprioritaskan kepentingan rakyat di atas segalanya.
Aksi pengibaran bendera Palestina oleh Ayub ini bukan hanya sekadar bentuk solidaritas terhadap bangsa Palestina, tetapi juga sebagai kritik terhadap berbagai bentuk ketidakadilan yang terjadi di mana saja.
Melalui aksinya ini, Ayub ingin mengirimkan pesan kuat bahwa kemanusiaan harus menjadi landasan utama dalam setiap kebijakan, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.