Jakarta, infosatu.co – Sekjen Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI), Robi Agustiar mengatakan, penjualan ternak sapi untuk kurban tahun ini alami penurunan.
Penyebabnya karena, masyarakat lebih memilih merogoh uangnya untuk kebutuhan pendidikan anak pada tahun ajaran baru kali ini, yang bersamaan dengan jelang perayaaan Hari Raya Iduladha.
“Untuk kurban sapi, mengalami penurunan sekitar 10 sampai dengan 12 persen. Ini mungkin dikarenakan waktu yang berbarengan dengan masa masuk sekolah, sehingga dana teralihkan untuk (kebutuhan) sekolah,” katanya kepada infosatu.co, Kamis (13/6/2023).
Lebih lanjut kata Robi, rata-rata warga yang menyembelih membeli satu ekor sapi, terkecuali pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) berbelanja bisa hingga 7 ekor sapi untuk keperluan jemaah.
Namun, kali ini sapi kurban per kilogramnya (kg) dipasarkan kisaran Rp 65.000 – Rp 75.000. “Harga sapi kurban saat ini sekitar Rp 65.000 – Rp 75.000 per kg hidup bobot badan sapi,” sebutnya.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menjamin ketersediaan hewan kurban aman dan mencukupi menjelang Hari Raya Iduladha 1445 Hijriah.
Hal tersebut disampaikannya usai meninjau lokasi kandang sapi hingga pabrik pakan mini milik penggemukan sapi PT. Lembu Setia Abadi Jaya (LSAJ) Farm Tangerang.
Berdasarkan data Direktortar Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), secara nasional kebutuhan hewan kurban sebanyak 1,97 juta ekor.
Adapun ketersediaannya mencapai 2,06 juta ekor, maka ketersediaan hewan kurban tahun ini berpotensi surplus hingga 88.000 ekor. Tidak hanya sisi ketersediaan, dirinya juga fokus memastikan dari aspek kesehatan.
“Persiapan kurban insyaallah aman, cukup sampai kita Iduladha nanti. Saya sudah terima laporannya, dan aman, jumlahnya sangat cukup,” ujarnya beberapa waktu lalu dikutip dari laman Kementan.