Lombok, infosatu.co – Desa Sade di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu desa adat yang sangat layak dikunjungi wisatawan.
Warisan budaya Suku Sasak, seperti adat kawin culik dan arsitektur bentuk rumah tradisional yang terbagi tiga jenis masih tetap lestari. Keberagaman budaya menjadi daya tarik tersendiri di Desa Sade.
Untuk menuju ke sana, para pelancong mudah menjangkaunya. Sebab, lokasi Desa Sade cukup strategis, yakni terletak di Jalan Raya Praya-Kita, Desa Rembitan, Pujut, sekitar 43 km dari Kota Mataram.
Mardan, salah seorang pemandu wisata di sana mengatakan luas Desa Sade mencapai 5,5 hektare. Desa itu dihuni oleh sekitar 700 orang dalam 150 rumah yang masing-masing dihuni oleh satu keluarga.
Desa ini dipimpin oleh seorang kepala dusun yang dipilih melalui musyawarah. Untuk berkomunikasi saban hari, warga desa tersebut menggunakan bahasa Sasak.
Mayoritas penduduk Desa Sade menggantungkan hidup pada pertanian, peternakan, serta keterampilan menenun.
Di desa ini, perempuan sering kali menjadi penenun, menghasilkan kain songket yang memakan waktu beberapa minggu untuk dibuat.
Adapun tradisi unik yang masih berlangsung di Desa Sade adalah kawin culik. Tradisi ini menggambarkan pemuda Sasak akan menculik calon istrinya di malam hari. Setelah itu, keluarga kedua belah pihak akan mengadakan pembicaraan mengenai pernikahan mereka.
Setiap datang ke sana, wisatawan disambut oleh pemandu yang mengenakan pakaian adat. Jasa pemandu dapat disewa untuk menemani pelancong saat menikmati keindahan alam serta keunikan budaya setempat.
Para pelancong juga dapat menyewa busana adat untuk berfoto dan membeli berbagai kerajinan tangan khas desa ini.