Samarinda, infosatu.co – Kacang sembunyi merupakan camilan yang mempunyai tempat tersendiri bagi penggemarnya. Camilan ini tetap banyak diminati dan menjadi buruan.
Salah satu buktinya, kacang sembunyi yang diproduksi oleh Duwi Sri Wahyuni, seorang ibu rumah tangga di Samarinda, Kalimantan Timur kian melejit.
Produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bermerek “Bisber“ milik Duwi telah dipasarkan di sejumlah toko lokal, seperti Joymart dan beberapa tempat fotokopi terdekat.
Nama “Bisber“ yang merupakan kependekan dari “Bismillah Berkah“ sengaja dipilih Duwi untuk merek kacang sembunyi produksinya. Alasannya, singkat, padat, dan mengandung doa agar usaha tersebut selalu diberkahi.
Bisber merupakan nama kedua bagi usaha Duwi. Awal merintis produksi makanan ringan sekitar setahun lalu, nama yang disematkan untuk produknya adalah “Gawean Omahan Airis,”.
Bila diterjemahkan berarti makanan rumahan yang diharapkan bisa memberikan cita rasa seperti masakan di rumah.
Perubahan nama menjadi Bisber terjadi setelah mendapat saran dari teman yang ditemuinya saat pelatihan. Namun demikian, Duwi tetap menjalankan usahanya di bidang kuliner, terutama makanan ringan.
Produk yang melekat dengan brand “Bisber“ adalah kacang sembunyi. Dalam pembuatannya, Duwi terinspirasi ketika menghadapi kelangkaan minyak goreng.
Dampaknya, usaha tahu goreng yang awalnya digeluti Duwi bersama keluarganya kembang kempis. Ia pun mencari cara lain untuk menambah penghasilan, hingga tercetuslah ide membuat kacang sembunyi yang juga merupakan camilan favorit anaknya.
Setelah menentukan ide, Duwi mulai mengumpulkan referensi tentang kacang sembunyi. Utak-atik resep hingga teknis pembuatan dilakukan. Hingga akhirnya, ia memutuskan membuat kulit pangsit sendiri untuk dibalurkan pada kacang.
Karena kulit dibikin sendiri, membuat kacang sembunyi hasil olahan Duwi memiliki cita rasa yang khas dan autentik. Tekstur dan rasanya berbeda dengan produk sejenis yang diproduksi pelaku usaha kuliner yang lain. Sebab, mayoritas produsen kacang sembunyi menggunakan kulit pangsit instan.
Bisber kini tak hanya memproduksi kacang sembunyi, tetapi juga pangsit abon, keripik kentang dengan berbagai varian rasa, serta stick bawang.
Semua produk tersebut telah mendapatkan sertifikasi halal dan sering dipromosikan oleh suami Duwi, yang awalnya kurang mendukung usahanya.
Kesuksesan ini juga terbukti dari meningkatnya produksi saat Lebaran, dengan 22 kilogram kacang sembunyi dan 15 kilogram pangsit terjual.
Meski Duwi mengelola usahanya secara mandiri dengan bantuan suami, proses produksi tetap berjalan dengan baik, dari jam 7 pagi hingga 3 sore.
Duwi mengaku tidak mengalami kesulitan dalam mencari bahan baku, meski pembuatan karamel untuk kacang sembunyi cukup menantang karena mudah gosong.
Selain menjual secara langsung di toko-toko lokal, seperti Joymart dan beberapa tempat fotokopi terdekat, bisa juga langsung datang ke rumahnya yang berlokasi di Jalan Andika Gg Andika 2 Lempake Samarinda, Kaltim.
Produk Bisber juga dapat dipesan melalui media sosial seperti Facebook (Duwi Sulistyo) dan Instagram (Bisber_bismillahberkah). Dengan semangat pantang menyerah, Duwi Sri Wahyuni terus mengembangkan usahanya dan berharap dapat meraih lebih banyak berkah di masa depan.
“Kita jangan patah semangat, terus berjuang. Laku atau tidak laku, Allah yang akan mengatur,” ujar Duwi, menutup cerita perjuangannya dengan penuh keyakinan saat ditemui belum lama ini ci acara Food Friday.