
Bontang, infosatu.co – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang Abdul Haris berharap agar pelepasan nyamuk Aedes aegypti ber-wolbachia sebagai upaya penurunan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) berjalan lancar.
Nyamuk ber-wolbachia (menggandung bakteri alami) yang dilepas nantinya akan kawin silang dengan nyamuk Aedes aegypti pembawa DBD. Setelah itu, akan menghasilkan keturunan nyamuk wolbachia yang mampu menurunkan 77 persen incidence rate (IR) Dengue.
Program itu digulirkan pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sementara, Bontang merupakan salah satu daerah yang menjadi pilot project dari kegiatan tersebut. Sebab, jumlah kasusnya masuk kategori tinggi secara nasional.
Dalam program ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang telah melepaskan jutaan nyamuk dan jentik Wolbachia di 15 kelurahan se-Kota Taman (sebutan lain Kota Bontang). Pelepasannya berlangsung dalam dua tahap pada September ini.
Pertama, pelepasan nyamuk ber-wolbachia menyasar enam kelurahan di Kecamatan Bontang Utara. Kemudian dilanjutkan di sembilan kelurahan lain se-Kecamatan Bontang Barat dan Selatan. Maka, totalnya ada 4.911 titik penyebaran nyamuk Wolbachia. Masing – masing titiknya berjarak 75 meter.
“Semoga bisa menekan jumlah warga yang terserang DBD,” kata Abdul Haris belum lama ini.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini berharap agar petugas yang melepas jutaan nyamuk dan jentik walbochia memiliki pengetahuan lebih tentang hal tersebut.
Dengan demikian, dapat memberikan pemahaman dan mengajak masyarakat untuk terlibat dalam program tersebut.
Hal itu bertujuan supaya tidak menimbulkan kesalahpahaman dari warga.
“Banyak warga yang tidak paham terkait nyamuk wolbachia, jadi harus gencar sosialisasi,” tuturnya.
Selain itu, Abdul Haris meminta pemerintah melalui dinas terkait selalu memberi tahu perkembangan nyamuk wolbachia serta tingkat efektivitasnya dalam menekan DBD di daerah endemi ini.
“Kita juga akan turut mengontrol bagaimana progresnya dengan memanggil Dinkes dalam waktu dekat ini untuk berkoordinasi,” pungkas anggota Komisi I DPRD Kota Bontang tersebut.