Samarinda, infosatu.co – Akademisi Mu’ammar menyoroti pentingnya penguatan literasi di kalangan guru dan staf sekolah dalam acara bedah buku “Jejak Pena Sang Guru” serta “Buku Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)” di SMAN 16 Samarinda, Kamis, 30 Januari 2025.
Ia menilai, peran Kepala Sekolah SMAN 16 Samarinda Abdul Rozak Fahrudin yang mendorong para pendidik untuk aktif menulis, serta menilai kualitas tulisan dalam buku tersebut sudah baik dan minim kekurangan. perlu diapresiasi dan harus di dukung oleh semua pihak.
“Keberhasilan sebuah buku tidak hanya terletak pada isi, tetapi juga pada dampak dan kontribusinya. Percuma menulis buku jika tidak bisa terjual,” ungkapnya kepada MSI Group, Kamis. 30 Januari 2025.
Selain itu, ungkap Mu’ammar, semakin besar pengaruh buku, semakin terlihat kemampuan penulis dalam menyampaikan gagasannya. Buku “Jejak Pena Sang Guru”, disebutnya sebagai bukti nyata kolaborasi antara guru dan staf dalam meninggalkan warisan intelektual.
Menurutnya, ada tiga prinsip utama dalam menulis, yakni etos, yang mencerminkan kejelasan sumber dan pertanggungjawaban isi. Lalu, logos, yang memastikan aspek ilmiah dapat dipahami pembaca. Terakhir, pathos, yang memungkinkan pembaca merasakan ekspresi dan pesan dalam tulisan.
“Jadi kalau menulis harus berdasarkan bidang yang kita kuasai. Ini untuk memudahkan dalam membuat tulisan” terangnya.
“Kita bisa menganalisis dan mengkaji buku secara mendalam agar pesan disampaikan jelas bagi pembaca,”sambungnya