Samarinda, infosatu.co – Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Timur (Kanwil Kemenag Kaltim) memperketat pengawasan di lingkungan pendidikan yang dinaunginya.
Langkah ini merupakan upaya meminimalisasi tindak kekerasan terhadap anak yang tengah marak terjadi, terutama di sekolah, madrasah, maupun pesantren.
Kepala Kanwil Kemenag Kaltim Abdul Khaliq menegaskan komitmennya dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang aman dan ramah anak.
Menurutnya, menciptakan ruang belajar yang bebas dari segala bentuk kekerasan secara fisik maupun psikologis penting dilakukan.
Ia menyatakan bahwa pendidikan tidak hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga memberikan rasa aman bagi peserta didik.
“Kami mengunjungi sekolah, madrasah, dan pondok pesantren untuk memastikan suasana belajar yang kondusif,“ ujarnya usai upacara peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-79 Kemenag, Jumat (3/1/2025).
“Program madrasah dan pesantren ramah anak menjadi solusi yang kami dorong agar seluruh anak merasa nyaman dan terlindungi,” lanjutnya.
Langkah preventif ini diperkuat melalui pengawasan intensif terhadap lembaga pendidikan di bawah binaan Kemenag Kaltim.
Abdul Khaliq menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin ada satu pun anak yang merasa terintimidasi dalam proses pendidikan.
“Lingkungan pendidikan harus menjadi tempat yang memberikan dukungan penuh terhadap tumbuh kembang anak, bukan sebaliknya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa program madrasah dan pesantren ramah anak dirancang untuk membangun karakter generasi muda yang berlandaskan nilai-nilai kasih sayang, toleransi, dan kedisiplinan.
Menurutnya, hal ini dapat menjadi fondasi penting dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik.
Di sisi lain, Kemenag Kaltim juga mendorong keterlibatan aktif para pendidik, orang tua, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif.
Abdul Khaliq mengingatkan bahwa perlindungan anak merupakan tanggung jawab bersama.“Guru, orang tua, dan masyarakat memiliki peran strategis dalam memastikan anak-anak kita tumbuh dalam lingkungan yang positif dan mendukung. Kekerasan dalam bentuk apa pun harus dihentikan,” tegasnya.