
Samarinda, infosatu.co – Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Timur (DPRD Kaltim) Puji Setyowati menilai perkembangan teknologi informasi di era digital ini menurunkan tingkat literasi masyarakat, terutama anak-anak.
Salah satu indikatornya adalah semakin meredupnya tradisi mendongeng, mengarang, dan minat baca di perpustakaan.
“Sekarang ini (tingkat literasi) sudah mulai berkurang, karena semuanya serba digitalisasi,” ungkap Puji di Gedung B DPRD Kaltim, Senin (11/9/2023).
Padahal, menurut dia, literasi memiliki dampak luas bagi kehidupan. Tidak hanya pada pengetahuan, namun perkembangan psikologis anak-anak. Minat baca yang rendah bisa menjadi potensi merusak kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, Puji mendorong beberapa upaya nyata yang bisa dilakukan. Di dunia pendidikan, misalnya, diperlukan dorongan minat baca sejak usia dini.
Proses ini juga perlu dukungan orang tua untuk berperan aktif dalam meningkatkan kemampuan literasi anak-anak.
“Kita perlu membangunnya dari nol dulu. Jadi, kami dekati mulai dari PAUD dan TK. Orang tua juga perlu dilibatkan untuk mengembalikan kebiasaan membaca seperti dulu,” ujarnya.
Politikus Partai Demokrat ini berharap langkah-langkah itu dapat menjadikan masyarakat Kaltim sebagai pelopor dalam upaya mengubah keluarga lebih peduli terhadap literasi. Hingga akhirnya dapat berdampak positif bagi mutu pendidikan dan sumber daya manusia.