Samarinda, infosatu.co – Paus Fransiskus dijadwalkan berkunjung ke Indonesia pada 3 hingga 6 September 2024. Berbagai elemen masyarakat menyambutnya dengan antusias.
Tak terkecuali D’Lima Pemuda Lintas Agama, sebuah kelompok yang mengedepankan toleransi antarumat beragama di tanah air.
Kelompok ini terdiri dari sejumlah organisasi kepemudaan lintas agama. Organisasi itu adalah GP Ansor, DPD Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), Pemuda Katolik Komcab Samarinda, Pemuda Muhammadiyah, dan Pemuda Agama Konghucu Indonesia.
Ketua GP Ansor Kalimantan Timur (Kaltim) Fajri Al Farobi menegaskan bahwa D’Lima Pemuda Lintas Agama akan turut mengawal kunjungan Paus Fransiskus.
“Kami akan turut mengawal kedatangan Paus (ke Indonesia), ini sebagai bentuk kerukunan karena mau bagaimana pun Paus adalah bapak suci umat Katolik,” ujarnya usai konferensi pers bertajuk “Catatan D’Lima (5) Tahun Pemuda Lintas Agama Untuk Kaltim” di Bagios Cafe Samarinda, Kamis (29/8/2024).
Paus Fransiskus bukan hanya sebagai pemimpin Gereja Katolik dan kepala negara Vatikan. Tetapi, juga dianggap sebagai simbol perdamaian lintas agama.
Fajri mengatakan Paus Fransiskus memiliki peran penting dalam membangun dialog antaragama, khususnya melalui kesepakatan Abu Dhabi yang telah ditandatangani bersama Grand Syaikh Al-Azhar dari Mesir.
Kesepakatan ini mencakup 12 dokumen yang salah satunya menyoroti pentingnya hidup berbelas kasih. Menurutnya, poin tersebut relevan dengan kondisi masyarakat Indonesia yang plural dan perlu terus menjaga harmoni antarumat beragama.
Sebagai informasi, Paus Fransiskus akan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta pada 2 September 2024, menggunakan penerbangan khusus ITA Airways dari Roma.
Jadwal ini merupakan rencana kunjungan pertama Paus Fransiskus ke Indonesia, yang merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.
Sebelumnya, Paus Paulus VI dan Paus Yohanes Paulus II telah mengunjungi Indonesia pada tahun 1970 dan 1989.