
Samarinda, infosatu.co – Pengembangan destinasi pariwisata tidak hanya soal menampilkan keindahan alam atau warisan budaya. Namun, juga tentang merancang strategi yang tepat untuk memastikan keberlanjutan.
Hal ini menjadi sorotan anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Agus Aras. Ia menekankan pentingnya rencana strategis demi mendorong pertumbuhan sektor pariwisata di provinsi tersebut.
Menurutnya, potensi wisata di Kaltim sangat besar. Namun, tanpa pengelolaan yang terarah tidak akan memberikan kontribusi besar bagi daerah.
“Destinasi pariwisata perlu mengidentifikasi poin keunggulan unik mereka, seperti lanskap alam yang menakjubkan atau atraksi budaya yang khas. Ini menjadi landasan untuk menentukan langkah pengembangan yang konkret,” jelasnya, Jumat (15/11/2024).
Langkah awal, kata Agus, adalah memahami tren pariwisata terkini. Sebagai contoh, saat ini wisata petualangan sedang diminati.
Dengan memanfaatkan tren ini, destinasi dapat menciptakan produk yang relevan. Hal ini seperti jalur pendakian, ekowisata, atau paket petualangan yang dirancang khusus.
Tidak kalah penting, ia melanjutkan, tentang penentuan target pasar. Penelitian mendalam tentang segmen pasar yang diinginkan dapat membantu menyusun strategi pemasaran yang efektif.
“Jika kita ingin menarik wisatawan muda yang gemar petualangan, promosi harus menonjolkan kegiatan outdoor yang seru dan memacu adrenalin,” katanya.
Selain itu, Agus menekankan bahwa kualitas layanan wisata adalah kunci. Pelatihan bagi pemandu wisata, staf hotel, dan pengelola transportasi harus ditingkatkan. Keterampilan komunikasi, pengetahuan destinasi hingga pelayanan pelanggan yang prima adalah faktor penting.
“Begitu juga dengan perbaikan infrastruktur seperti akomodasi dan transportasi yang akan meningkatkan pengalaman wisatawan,” tambahnya.
Agus optimistis, dengan sinergi semua pihak, pengembangan pariwisata Kaltim dapat berjalan berkelanjutan.
“Ketika semua elemen bersatu, mulai dari pemerintah, pelaku usaha, hingga masyarakat, kita bisa menciptakan ekosistem pariwisata yang kuat dan kompetitif di tingkat nasional maupun internasional,” pungkasnya.
Pemikiran ini menjadi pengingat bahwa pariwisata bukan hanya soal keindahan, tetapi juga strategi dan kolaborasi demi masa depan yang lebih cerah.