Penulis Lilik Sismiati- Editor : Sukrie
Balikpapan,Infosatu.co -DPRD Kota Balikpapan gelar Focus Group Discussion ( FGD),bekerjasama dengan Universitas Brawijaya Malang,tentang kajian mengenai Pedagang Kaki Lima ( PKL ) dan Kuliner, Senin (1/7/2019) di Hotel Novotel Balikpapan
Dalam kegiatan tersebut menghadirkan nara sumber Dwi Budi Santosa,.SE.MS.PHD.
dari Universitas Brawijaya Malang dan Arief Dwi Hermanto .SE.MH, dipandu oleh moderator Gazali dari anggota Komisi II, dengan tema ” Kajian Penataan Pusat PKL dan Kuliner Sebagai Ruang Publik di Kota Balikpapan”
Menurut Dwi Budi Santoso,mengatakan bahwa setelah dari hasil kajian terdapat beberapa spot (titik) yang ada di Balikpapan.
“Ada spot spot PKL di Kota Balikpapan, yang diperkirakan 19 spot. Namun dia menyebut ada empat lokasi yang bisa dilakukan pembinaan dan penataan oleh Pemkot Balikpapan . Dari empat lokasi yang paling urgent kalau memang itu yang mau dikembangkan,” katanya.
Peran PKL dalam aktivitas ekonomi, mempunyai peran strategis dalam perluasan lapangan pekerjaan.
dan meningkatkan kapasitas masyarakat golongan menengah kebawah dan bisa memperbesar peluang partisipasi masyarakat dalam aktivitas ekonomi.
“Sebaiknya dicoba dulu apa betul-betul strategis untuk dikembangkan atau sebaliknya jangan dibuka sebagai kawasan PKL .Empat lokasi tersebut ada kuliner ada PKL, ” tutur Dwi Budi Santosa .
Sementara. Arief Dwi Hermanto mengatakan,prioritas penataan PKL dan Kuliner Balikpapan, yang harus dilakukan adalah perbaikan aspek legalitas,perbaikan aspek pengaturan kelembagaan dan perbaikan aspek fungsional serta aspek lingkungan
“Keempat aspek tersebut harus benar-benar disiapkan kalau mau melakukan pengembangan dari sektor PKL dan Kuliner karena ini sangat penting,” bebernya.
Tedapat prioritas penataan kawasan yang paling strategis di Balikpapan yakni Kawasan Melawai ,Lapangan Merdeka ,Taman Bekapai,Pasar Klandasan ,Lapangan Sudirman dan Pelabuhan Semayang.