Infosatu.co
DPRD KALTIM

DPRD Kaltim Desak Audit K3 Usai WNA Tewas di Kakaban

Teks: Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur Agusriansyah Ridwan

Samarinda, infosatu.co – Tragedi tenggelamnya seorang Warga Negara Asing (WNA) asal China, Zhang Xiao Han, di perairan Pulau Kakaban, Kabupaten Berau, kembali menggugah urgensi keselamatan wisata di Kalimantan Timur (Kaltim).

Anggota DPRD Provinsi Kaltim, Agusriansyah Ridwan, menegaskan perlunya peningkatan sistem keselamatan dan mitigasi risiko di kawasan wisata bahari.

Zhang (30) dilaporkan hilang pada Jumat, 2 Mei 2025 pagi, ketika menyelam bersama rombongannya di titik penyelaman Kelapa Dua. Ia tenggelam saat mencoba mengambil kameranya yang jatuh ke laut. Setelah pencarian intensif oleh tim SAR gabungan, tubuh Zhang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di kedalaman 87 meter pada Sabtu sore.

“Kejadian ini harus jadi alarm bagi kita semua. Wisata perairan seperti Kakaban bukan hanya tempat rekreasi, tapi juga zona rawan yang perlu pengawasan dan protokol keselamatan ketat,” ujar Agusriansyah saat ditemui di Convention Hall Sempaja, Sabtu, 3 Mei 2025.

Ia menambahkan bahwa pengelola wisata tak cukup hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga wajib memastikan adanya pendamping profesional, briefing keselamatan yang ketat, serta prosedur darurat yang siap diterapkan kapan saja.

Menurut legislator dari PKS itu, insiden ini menjadi titik penting untuk evaluasi total sistem pengelolaan wisata air. Ia mendesak Pemerintah Provinsi Kaltim dan Pemerintah Kabupaten Berau mengalokasikan anggaran khusus untuk pelatihan pemandu, penyediaan alat keselamatan, serta pendirian pos pengawasan di lokasi-lokasi rawan.

“Kita terlalu sibuk dengan branding destinasi, lupa bahwa nyawa pengunjung adalah harga mati. Tidak boleh ada kompromi dalam urusan keselamatan,” tegasnya.

Ia juga mengusulkan agar dilakukan audit keselamatan menyeluruh pada semua kawasan wisata berisiko di Kaltim, serta penyusunan roadmap mitigasi risiko sebagai syarat kelayakan destinasi.

Agusriansyah berharap seluruh pemangku kepentingan pariwisata dapat menjadikan insiden ini sebagai titik balik perbaikan. Ia menekankan bahwa nama baik pariwisata Kaltim tidak boleh ternodai oleh kelalaian pengelolaan.

“Jangan sampai Kaltim dikenal hanya karena alamnya yang indah, tetapi juga karena abainya kita terhadap nyawa pengunjung. Ini harus jadi titik balik,” pungkasnya.

                   

Related posts

Agusriansyah Dukung Penangkaran Buaya untuk Wisata Edukatif

DPRD Kaltim Minta Reformulasi Dukungan untuk Generasi Tani Baru

Agusriansyah dan PKS Komitmen Dukung Program Beasiswa “Gratispol”

Maaf Konten Kami Telah diproteksi.