
Penulis : Hartono – Editor : Sukrie
Samarinda, infosatu.co – Dari hasil penetapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim 2018- 2023 untuk menjadi sebuah perda. Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kaltim, Edy Kurniawan terangkan masih ada sejumlah Rancana Kerja (Renja) yang perlu diselarasikan dengan berbagai dokumen antar OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Kaltim, salah satunya renja untuk meningkatkan sektor pariwisata di Benua Etam.
Edy Kurniawan mengatakan pembangunan infrastruktur menjadi kunci keberhasilan pengembangan sektor kepariwisatan di Kaltim. Karena dengan berkembangnya infrastruktur jalan, jembatan, pelabuhan, bandara dan infrastruktur yang baik di daerah tujuan wisata sesuai dengan visi dan misi Gubernur Kaltim di tahun selanjutnya.
Di akui,persetujuan kesepakatan RPJMD Kaltim 2018-2023 yang di tandatangani oleh Gubernur Kaltim Isran Noor dan Ketua DPRD Kaltim HM.Syahrun pada rapat Paripurna XI di gedung utama kantor DPRD Kaltim, jalan Teuku Umar pada hari Selasa (26/03/2019) lalu terkesan dikejar waktu.
“Penetapan RPJMD itu kan berangkat dari program prioritas dari tiap-tiap SKPD dalam bentuk Dokumen Rencana Jangka Panjang (Renja) untuk priode 1 tahun yang harus sesuai dengan visi dan misi Gubernur Kaltim. Di dalamnya terdapat tujuan dan sasaran-sasaran yang menjadi program prioritas. Nanti diuraikan ke masing-masing SKPD berupa Rencana Strategis (Renstra).” ungkap Edy, Jumat (31/05/2019).
Dijelaskan Edy Kurniawan, masih ada beberapa Renja yang perlu dibenahi agar sesuai dengan RPJMD Kaltim yang sudah di tetapkan.
“Masalahnya adalah, ada beberapa SKPD yang hingga saat ini Renja nya belum rampung, atau Renstra nya masih tidak singkron. Nah ini yang kemarin kami jadikan cacatan pada saat pengesahan RPJMD Kaltim mengingat tenggat waktu yang diberikan. Namun disisi lain kami juga beri catatan untuk masing- masing SKPD agar segera memperbaiki renstra sehingga bisa mewujudkan apa yang sudah menjadi visi misi Gubernur Kaltim.”ujarnya .
Salah satu yang diungkapkan Edy Kurniawan yakni, upaya peningkatan pembangunan sektor pariwisata di Benua Etam.
“Untuk peningkatan sektor pariwisata ini tidak bisa sepenuhnya di bebankan kepada Dinas Pariwisata. Harus ada peran dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kaltim, PU Kaltim, untuk membenahi destinasi wisata di Kaltim. Saat ini kan, Dispar Kaltim ingin meningkatkan destinasi pariwisata pada Sungai Mahakam. Tapi usulan Renja ini belum di dukung dengan SKPD lainnya. Jadi belum disinkronkan terkait hal ini.”bebernya.
Edy menilai, salah satu upaya yang harus dilakukan Pemerintah Provinsi Kaltim untuk meningkatkan destinasi wisata sungai Mahakam yakni dengan membangun pelabuhan singgah dari Samarinda Kota menuju destinasi wisata di Samarinda Seberang dan lain-lainnya.
“Hingga saat ini, tidak ada pembangunan pelabuhan singgah untuk tujuan pariwisata seperti ke kampung tenun dan destinasi pariwisata yang berada di kawasan Samarinda Seberang. Seharusnya ada pelabuhan resprentatif yang dapat menunjang hal itu. Dan dukungannya untuk membangun pelabuhan yang di peruntukan hal ini. Begitu kita sampaikan program ini ke PU itu ada tidak program ini dalam renja. Jadi memang tidak ada. Nah itu yang repot ketika tidak ada hal yang menunjang untuk mempercepat renja tersebut dan itu yang harus diperbaiki.” pungkasya.