Kutai Kartanegara, infosatu.co – Sejumlah warga di Desa Muara Pantuan Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim) mengeluhkan kekosongan elpiji 3 kilogram di tingkat pengecer.
Dampaknya, warga kesulitan saat hendak memasak. Padahal, tingkat konsumsi mereka masih cukup tinggi karena saat ini momentum Lebaran masih berlangsung.
Marianti, salah seorang warga Desa Muara Pantuan menyatakan rela jika harus membeli elpiji melon dengan harga yang mahal. Namun, dengan catatan dapat memperoleh komoditas yang termasuk bahan pokok penting tersebut.
Sayangnya, keinginan tersebut tidak dapat terwujud. “Saya sudah ke warung (untuk membeli elpiji melon) tapi (barangnya) tidak ada. Tadi, penjualnya baru mudik. Tapi, dengar-dengar di kota juga tidak ada,” katanya, Jumat (12/4/2024).
Akibat kelangkaan gas elpiji 3 kilogram, sebagian warga terpaksa menggunakan kayu bakar untuk memasak untuk sementara waktu.
Hal ini dilakukan agar tetap dapat mengolah bahan makanan dan keluarganya bisa makan. “Itu juga kalau kayunya ada dan tidak semua ada yang punya tungku,” ungkapnya.
Marianti mengaku sudah dua hari memasak menggunakan kayu bakar. Sebab, upaya pencarian elpiji 3 kilogram yang dilakukannya tidak membuahkan hasil.
“Memang biasa kalau habis Lebaran begini, karena yang pengecer tidak mudik ambil barang. Jadi dinikmati saja dulu sambil mengenang zaman dulu,” ucapnya sembari tertawa.