Samarinda, infosatu.co – Mahasiswa Program Studi Desain Produk Kayu dan Serat Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) memamerkan hasil karyanya di Borneo Vokasi Fest 2024.
Produk berbahan kayu dan serat yang dipamerkan di Atrium Bigmall itu merupakan hasil kerja tangan atau handmade para mahasiswa semester V.
“Di sini, kami menyediakan karya mahasiswa terbaik yang biasanya didominasi oleh produk seperti tas, sepatu, mainan, dan juga beberapa furniture,” kata Latri Triana Fisari, salah seorang mahasiswa penjaga stan Polnes, Selasa (8/10/2024).
“Namun, karena ukuran furnitur yang besar, kami tidak bisa menampilkan semuanya di sini,” lanjutnya sembari menunjukkan beragam produk yang dipamerkan di Atrium Bigmall.
Mayoritas produk yang memiliki nilai jual tinggi yang dipamerkan di stan tersebut merupakan hasil karya mahasiswa.
“Biasanya, kami menjual produk-produk ini melalui pameran seperti ini. Setelah itu, karya tersebut bisa dilelang atau dijual dengan harga yang telah kami tentukan. Harganya sendiri bervariasi, mulai dari Rp500.000 hingga Rp4 juta, tergantung dari jenis dan ukuran produknya,” jelasnya.
Proses pembuatan masing-masing produk itu juga membutuhkan waktu sekitar satu semester atau enam bulan. Selama rentang waktu tersebut, sejumlah tahapan pengerjaan dilakukan.
Mulai dari riset, pembuatan sketsa, dan mendapatkan persetujuan dari dosen sebelum akhirnya produk diujikan untuk kelayakan.
“Jadi, sebelum memulai produksi, kami melakukan banyak tahapan. Termasuk mencari referensi, membuat sketsa alternatif, dan setelah di-ACC oleh dosen, barulah kami mulai mendesain produknya dan memilih material yang akan digunakan,” jelas Latri.
Dalam pameran ini, mahasiswa juga menonjolkan produk-produk yang mengangkat permainan tradisional dengan sentuhan estetik dan vintage. Meskipun terlihat klasik, peminatnya tetap ada.
Produk yang ditampilkan diantaranya congklak, monopoli, dan ukiran kayu. “Biasanya peminat kayu berkurang, tetapi kami mencoba berinovasi bagaimana produk kayu dan serat ini bisa tetap menarik dan ramah lingkungan, terutama bagi anak-anak,” ungkapnya.
“Kami juga mendesainnya agar terlihat lebih fancy dan tetap ramah lingkungan,” Latri menambahan.
Menariknya, pembuatan sebagian produk yang dipamerkan tersebut dibuat secara individu. Namun, sebagian proyek yang lain dikerjakan secara berkelompok.
“Untuk materialnya, seperti kayu, biasanya disediakan oleh pihak kampus. Namun, untuk bahan-bahan khusus, kami harus menyediakannya sendiri,” tutupnya.
Estetika produk dari mahasiswa Prodi Desain Produk Kayu dan Serat Polnes ini cukup menarik perhatian pengunjung pameran. Stan mereka banyak didatangi pengunjung untuk melihat lebih dekat karya para mahasiswa.