Samarinda, infosatu.co – Kecamatan Samarinda Seberang mencuri perhatian dengan hadirnya Forum Orang Tua Asuh. Gerakan kolaboratif ini fokus dalam penanganan tiga isu sosial utama, yaitu anak putus sekolah, stunting, dan anak jalanan.
Camat Samarinda Seberang Aditya Koesprayogi menjelaskan bahwa forum ini terbentuk atas inisiatif dan kesepakatan para tokoh masyarakat, pengusaha, dan orang tua.
“Ini adalah langkah nyata di luar mekanisme formal pemerintah untuk memberikan kontribusi langsung bagi generasi muda,” ujarnya belum lama ini.
Sebagai solusi konkret, forum ini mendirikan sanggar belajar di Kantor Kecamatan Samarinda Seberang. Secara khusus, fasilitas ini diperuntukkan bagi anak-anak yang terpaksa meninggalkan bangku sekolah karena kendala ekonomi, sosial, atau bahkan bekerja di usia SMP.
“Kami memberikan wawasan tentang pentingnya pendidikan, karena meski menjadi nelayan atau pekerja lainnya, mereka tetap membutuhkan bekal pengetahuan untuk menghadapi tantangan zaman,” jelas Aditya.
Dalam operasional program, pihak kecamatan juga menggandeng psikolog dari Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) dan didukung oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Samarinda.
Kegiatan belajar dilaksanakan rutin pada malam Kamis dan malam Jumat, pukul 19.00–21.00 Wita. Dalam jadwal tersebut, juga dilaksanakan sosialisasi tentang bahaya narkoba demi menyelamatkan masa depan anak-anak. Upaya preventif ini menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN).
Aditya menyebutkan bahwa semangat anak-anak dan orang tua menjadi kunci keberhasilan program ini. Untuk itu, pihak kecamatan menyediakan mobil dinas sebagai fasilitas antar-jemput bagi mereka. “Kami membatasi peserta hingga 50 orang agar program berjalan optimal,” tambahnya.
Melalui program ini, Aditya berharap Samarinda Seberang mampu menghapus stigma sebagai kawasan pinggiran dan menunjukkan potensi besar yang dimilikinya.
“Dengan edukasi formal maupun nonformal, kami ingin mencetak generasi yang siap bersaing dan membawa wilayah ini lebih maju,” tutupnya.