Penulis : Asya : Editor : Sukrie
Samarinda, Infosatu.co – Musibah banjir yang melanda di beberapa kota dan Kabupaten di Kalimantan Timur memberikan dampak dan perhatian seluruh elemen masyarakat, tak terkecuali para mahasiswa.
Mahasiswa yang tergabung di organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Samarinda melakukan aksi di depan Balaikota Samarinda, Kamis (20/06/2019) 11.45 Wita
Pemerintah Kota Samarinda langsung turun untuk berdiskusi kepada para demonstran. Perwakilan dari pemkot Samarinda yaitu Plh.Sekda Dr. Ali Fitri Noor, MM , yang juga menjabat Asisten III dan didampingi Kepala Dinas PUPR Samarinda Hero Mardanus.
Ali Fitri Noor, menerangkan bahwa pemkot memberi apresiasi kepada mahasiswa yang masih peduli dan perhatian terhadap masalah banjir di Kota Samarinda.
“Kami berterima kasih kepada mahasiswa yang mengingatkan pemerintah. Kami selalu berupaya secara intens terkait penanggulangan dan pencegahan banjir,” terangnya.
Dari segi penanggulangan, Pemkot belum mencabut status darurat dimana diperpanjang hingga 7 hari ke depan. Tidak dicabutnya status darurat, ungkap Ali, dikarenakan pada (21/06/2019) nanti BMKG memberitahu bahwa pasang air di Kota Samarinda sedang di puncaknya.
“Kami juga dari awal membentuk satuan tugas komando bersama Dandim dan Kapolres. Meskipun pak Walikota sedang cuti, beliau tetap memberi komando,” ungkap Ali.
Sedangkan dari segi pencegahan banjir, pemerintah telah berupaya mengubah dan membuat kebijakan terkait banjir.
“Kami sudah mencabut izin usaha tambang, kita perketat izin pembangunan. Kami juga telah menyusun anggaran khusus sosial dan banjir yang sudah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR,” jelasnya.
Demonstran sendiri mengajukan 6 tuntutan, antara lain, Pertama, penuntasan persoalan banjir di Kota Samarinda. Kedua, stop dan cabut seluruh RUP yang merusak
Ketiga, terwujudnya 30 persen RTH dan kembalikan daerah resapan air. Keempat dihentikannya kebijakan pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan
Kelima, transparansi anggaran penanganan banjir dan keenam, mendorong pemkot untuk segera berkoordinasi dengan seluruh pihak untuk menyelesaikan banjir melalui forum terbuka.