SAMARINDA – Demi meningkatkan pelayanan dan pengembangan masyarakat, GoJek mengandeng Polresta Samarinda untuk mengadakan pembinaan keselamatan dan keamanan berkendara untuk mitra driver.
Yakni dengan meluncurkan inovasi pembayaran Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) secara nontunai melalui aplikasi Go-Pay, (uang elektronik di ekosistem GoJek).
Dalam MoU ini, Gojek juga memberikan pelatihan UMKM untuk anggota Bhayangkari Polresta Samarinda.Terobosan pembayaran digital yang dipelopori Go-Jek, yakni Go-Pay, nantinya akan beroperasi sesuai dengan jam kerja.
Tidak mau kalah gesit dengan sistem pembayaran digital lainnya, tepat pada awal tahun ini Go-pay meluncurkan 2 stand, satu diantaranya berada tepat didepan ruang pembuatan SIM di Polres Samarinda dan satu lagi di RS. AW.syahranie.
Ditemui awak media usai acara, City Head Go-Jek Samarinda Rusdi Umas menerangkan kerjasama ini untuk mempermudah akses layanan keuangan bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Kaltim.
Rusdi berharap ditahun 2019 pihaknya menginginkan adanya inovasi baru yang di luncurkan oleh pihaknya dalam pembayaran cash menjadi cashless payment. Dengan harapan dapat meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam bertransaksi non tunai.
“Launching di Samarinda merupakan kota ke- 9 dan ini merupakan kota pertama di Kalimantan.” Ucap Rusdi .
Sekedar diketahui, masyarakat pengguna layanan ini, nanti juga akan mendapatkan promosi cash bank 20 persen hingga tanggal 31 Maret 2019 mendatang. Sedangkan untuk cara pembayaran sangat simple, hanya membuka aplikasi, klik pay, scan QR, lalu masukkan nominal dan terakhir pilih pembayar SIM atau SKCK lalu klik bayar.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Vendra Riviyanto menambahkan, Selasa (15/1/2019).
Dirinya berharap adanya sistem pembayaran cashless payment ini dapat mempermudah para pemohon SIM dan SKCK dalam pelayanan oleh Satlantas Polresta Samarinda.
“Kami berterima kasih kepada menajemen Go-jek, melalui Go-paynya dengan adanya ini masyarakat Samarinda khususnya sangat terbantu.”terang Vendra.
Vendra menjelaskan, pengguna layanan ini juga dibatasi. Dalam sehari hanya sekitar 200 orang yang dapat mengakses layanan tersebut.
“Kami juga batasi pengguna layanan ini, hanya 200 hingga 250 orang perhari. Dengan adanya layanan ini memang terlihat jauh lebih efektif. Untuk biayanya pun lebih transparan dan jelas. Selain pembuatan SIM dan SKCK baru, layanan ini juga dapat digunakan untuk perpanjangan SIM.” tandasnya.
Wartawan Hartono