
Samarinda, infosatu.co – Anggota Komisi I DPRD Kota Samarinda Ahmat Sopian Noor menyatakan bahwa nasib guru di sekolah swasta masih dipandang sebelah mata.
Demikian halnya dengan gedung sekolahnya. Kondisi itu disebutnya sudah berlangsung sejak belasan hingga puluhan tahun silam.
Sopian mengungkapkan keprihatinannya.
Menurutnya, kondisi sekolah swasta belum mendapatkan perbaikan sejak masa-masa dirinya bersekolah. Ia pun mendesak pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda memperhatikan permasalahan tersebut.
Apalagi, beberapa bangunan sekolah swasta dan sarana prasarana di dalamnya telah mengalami penurunan kualitas. Kondisi ini dikhawatirkan membahayakan bagi guru dan murid. Sopian menekankan bahwa kontribusi sekolah-sekolah swasta dalam membangun Kota Samarinda juga sangat penting.
“Saya pribadi ini lulusan dari sekolah SMP swasta dan SMA swasta. Tapi, saya lihat sama saja bentuknya, reyot nanti bisa bahaya,” ungkapnya saat ditemui usai hearing mengenai realisasi pembiayaan dana pendidikan (Bosda dan insentif) di Ruang Rapat Gabungan DPRD Kota Samarinda, Rabu (4/10/2023).
Sopian berharap dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) dan Bantuan Operasional Sekolah Nasional (Bosnas) dapat digunakan secara adil baik untuk sekolah negeri maupun swasta. Termasuk penggunaannya untuk meningkatkan kesejahteraan guru.
“Terutama untuk pengadaan buku-buku, termasuk dari gaji para guru, para guru honor. Bagaimana meningkatkan kesejahteraan mereka terutama guru-guru negeri dan juga swasta,” tambahnya.
Sopian berharap pemerintah dapat memperhatikan dengan serius kondisi sekolah swasta dan kesejahteraan guru dil sekolah swasta secara adil.