Samarinda — Untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dari sektor pendidikan maka pemberian bantuan biaya pendidikan masih diperlukan.
Diantaranya, bantuan biaya pendidikan berupa beasiswa baik bagi pelajar maupun mahasiswa yang menempuh pendidikan dalam dan luar daerah bahkan luar negeri.
Diakui Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi bahwa pemerintah tetap akan memberikan bantuan biaya pendidikan atau beasiswa hanya polanya yang berbeda.
“Sesuai visi misi kami dalam sektor pendidikan bahwa beasiswa itu harus spesifik dan tuntas,” katanya, Sabtu (10/11/2018).
Menurut dia, beasiswa yang diberikan Pemprov nantinya bersifat spesifik artinya yang menerima beasiswa itu terseleksi dan memiliki komitmen membangun Kaltim.
Sedangkan, tuntas tujuannya penerima beasiswa akan diberi bantuan biaya pendidikan hingga selesai menempuh pendidikan khususnya jenjang pendidikan perguruan tinggi.
Sebab selama ini ujarnya, kalau beasiswa bersifat stimulan maka penerimanya merasa tidak punya keterikatan dengan pemerintah selaku pemberi bantuan.
Padahal lanjut Hadi, selayaknya beasiswa diberikan tidak seperti memberikan uang cuma-cuma tanpa harus ada imbal balik kepada daerah.
“Kita berharap para penerima beasiswa memiliki tanggung jawab kepada daerah dengan bentuk mengabdikan diri membangun Kaltim,” harapnya.
Wagub menambahkan dana pendidikan Kaltim tahun 2019 semakin besar seiring meningkatnya alokasi anggaran mencapai 20 persen dalam APBD. (sumber humasprov)