Samarinda, infosatu.co – Anggota DPR RI Hetifah Sjaifudian berbicara tentang pentingnya pendidikan vokasi pertanian di Indonesia. Hal ini merupakan kunci untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian, menciptakan lapangan kerja dan mendukung ketahanan pangan nasional.
“Vokasi adalah kunci untuk menghadapi perubahan-perubahan cepat yang terjadi di dunia saat ini,” tutur Hetifah saat memberikan sambutan di acara wisuda mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Samarinda di Hotel Bumi Senyiur, Kamis (21/9/2023).
Oleh karena itu ia berharap kepada para wisudawan untuk membuktikan kemampuan di tengah perubahan ini yang berlangsung. Apalagi dengan kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).
Sebagai Anggota Pansus Penetapan Pemindahan IKN, Hetifah Sjaifudian mengungkapkan pandangannya tentang potensi futuristik IKN. Namun, ia juga memberikan peringatan bahwa IKN harus diwujudkan sebagai sebuah entitas yang lebih dari sekadar infrastruktur fisik.
“Kita bukan hanya membangun berpuluh-puluh apartemen yang megah, tetapi bagaimana dengan pertanian di sekitarnya. Bagaimana dengan kehidupan masyarakat di sekitarnya. Bagaimana dengan kesejahteraan, seni budaya, bahasa, dan lain-lainnya.” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa tugas yang ada sekarang adalah menjadikan IKN sebagai katalisator peradaban baru. Bukan hanya sebagai pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
“Jakarta adalah Indonesia masa kini tapi Kalimantan Timur adalah Indonesia masa depan,” imbuhnya.
Ia menilai saat ini Indonesia masih mengalami krisis regenerasi petani muda. Sekitar 4 juta anak muda yang menekuni pertanian atau 20 persen dari total populasi anak muda di negara ini. Namun, dengan bertambahnya lulusan Politani Samarinda hari ini dan Politani lainnya di Indonesia, maka akan bertambah pula generasi petani di Indonesia.
“Kalau tidak ada mereka, percuma kita punya lahan yang subur kalau tidak ada orang-orang yang akan mengelolanya. Terima kasih adikku semuanya. Kalian hebat dan betul-betul sudah mengambil satu pilihan yang sangat tepat” ucapnya.
Dulu, kata Hetifah, pendidikan vokasi sering diabaikan dan diremehkan oleh masyarakat. Namun, kini situasinya berbeda. Bahkan, Indonesia telah membentuk direktorat jenderal khusus yang bertugas mengelola pendidikan vokasi. Ini menunjukkan komitmen serius untuk meningkatkan mutu dan peran pendidikan vokasi dalam masyarakat
“Artinya, anggarannya akan terus ditambah dan program-program yang keren akan terus dikucurkan untuk membantu kalian menjadi anak-anak hebat,”kata Hetifah.
Ia juga mengingatkan tentang pentingnya berpikir ke depan. Menurutnya, masa depan bukan hanya tentang pertanian atau kehutanan konvensional, tetapi juga tentang adopsi peradaban baru dan teknologi terkini.
Ia mengungkapkan ada rencana menarik untuk pertanian, termasuk penggunaan flying fox dan drone tanpa awak untuk pertanian presisi. Ini akan diluncurkan pada tahun 2024 di kawasan IKN. Selain itu, teknologi modern lainnya pun akan diterapkan di seluruh Kaltim.
Politikus Partai Golkar ini meyakinkan para lulusan Politani Samarinda bahwa semuanya akan dicapai. Para lulusan dapat langsung bekerja, menjadi kreatif dalam bidang pertanian dan kehutanan, atau melanjutkan pendidikan dengan dukungan beasiswa dari pemerintah.
“Untuk teman-teman di pedalaman Kalimantan Timur yang ingin berkuliah di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, beri tahu mereka bahwa kami juga menyediakan beasiswa,” tambahnya.
Lulusan Teknik Planologi, Institut Teknologi Bandung tahun 1988 itu berpesan kepada generasi muda untuk terus belajar dan berkembang, karena kesuksesan saat ini adalah tonggak kesuksesan mendatang yang lebih besar. Semua media dan sumber pengetahuan yang ada harus dimanfaatkan untuk mencapai potensi maksimal.
“Dengan tanah-tanah kita yang subur, kita akan makmur. Lukisan bentuk ekspresi diri, mengolah rasa menjadi karya. Selamat kepada wisudawan Politani, siap mengabdi untuk Indonesia.” pungkasnya.