Bontang, infosatu.co – Masyarakat harus bijak dalam menentukan pilihan terhadap pangan yang akan dikonsumsi sehari-hari. Jika salah dalam memilih pangan aman, akan berdampak pada kesehatan diri karena mengonsumsi produk yang mengandung bahan berbahaya.
Untuk menjamin keamanan pangan di Kota Bontang agar terbebas dari zat berbahaya, Dinas Ketahanan Pangan Perikanan dan Pertanian (DKP3) Bontang pun turun ke lapangan untuk melakukan rapid test pangan, di Pasar Telihan.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKP3 Bontang Debora Kristiani menyebutkan beberapa pangan yang telah dirapid test di antaranya terong, jamur, kol, daun bawang, anggur, pear, apel, wortel, bawang merah, jeruk nipis, jeruk manis dari malang, buah naga dan dua lainnya.
“Rapid test ini hasilnya sudah keluar dan rata-rata negatif. Hasilnya keluar dalam waktu singkat,” jelasnya.
Selanjutnya, caranya menghancurkan serta haluskan sayur atau buah lalu airnya diambil taruh pada alat rapid.
“Kalau muncul warna biru dua berarti negatif. Sedangkan jika warna tidak berubah berarti hasil positif,” katanya kepada infosatu.co, Selasa (29/9/2020).
Menurutnya, pedagang Bontang tidak terlalu mengejar keuntungan seperti daerah lain. Namun ia tetap mengingatkan masyarakat Kota Bontang agar bijak dalam memilih produk pangan yang aman untuk kesehatan diri dan juga keluarga.
“Saya pribadi pastinya yang aman adalah produk lokal, karena rata-rata di sini sudah kita bina para petaninya. Kalau dari luar ada kemungkinan melakukan perlakuan khusus pada pangan agar tahan lama, apalagi perjalanan jauh,” bebernya.
Lebih jauh, menurut dirinya secara logika dipilih yang aman yaitu produk lokal.
Ditanya kebanyakan pangan di Kota Bontang berasal dari mana, ia menjawab bahwa kebanyakan pangan berasal dari Bontang.
“Sayur-sayurannya kebanyakkan dari Bontang. Kalau seperti kubis serta wortel dari Sulawesi dan Jawa. Buah-buahan seperti anggur, pear dan apel pastinya dari luar,” tambahnya. (Editor: Irfan)