Samarinda, infosatu.co – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (KPwBI Kaltim), Budi Widihartanto mengatakan bahwa jumlah transaksi menggunakan QRIS di Benua Etam hingga Mei 2024 sebanyak 754.381.
Jumlah transaksi itu mengalami peningkatan 49 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023.
“Pengguna transaksi nontunai kami ukur berdasarkan data jumlah pengguna kanal QRIS. Sampai dengan bulan Mei tahun 2024, jumlah pengguna QRIS di Kalimantan Timur mencapai 754.381 pengguna. Jumlah tersebut tumbuh 49 persen (yoy atau year on year) dibandingkan dengan bulan Mei tahun 2023,” katanya kepada infosatu.co, Kamis (18/7/2024).
“Jumlah pengguna kanal pembayaran QRIS (di Kaltim) pada bulan Mei tahun 2024 merupakan yang terbanyak dibandingkan dengan provinsi lainnya di wilayah Kalimantan,” sambungnya.
Lebih lanjut, kata Budi, dari sisi penggunaan QRIS sepanjang tahun 2024 mencapai 20,5 juta transaksi. Jumlah tersebut tumbuh 216 persen (yoy) dibandingkan tahun lalu.
“Dari sisi nominal transaksi, sepanjang tahun 2024 sampai dengan Mei mencapai Rp3,1 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 200 persen (yoy) dibandingkan dengan tahun 2023 sampai dengan Mei,” ujarnya.
Meski ada peningkatan, BI terus berupaya mendorong serta memperluas penggunaan transaksi nontunai di Kaltim. Upaya yang dilakukan melalui kerangka strategi atraksi, sosialisasi dan aktivasi.
Untuk strategi atraksi yang dilakukan sepanjang tahun ini, meliputi kegiatan Pesta Rakyat Kaltim 2024 (sinergi dengan Pemprov Kaltim), Samarinda Wisata Ramadan, Bazar UMKM QRIS Pedas Puas Festival, dan giat QRIS Jelajah Indonesia Kaltim.
BI Kaltim juga telah melakukan sosialisasi kepada keluarga penerima manfaat bantuan sosial (KPM Bansos) di Kabupaten Kutai Kartanegara. Sosialisasi terkait pemahaman transaksi nontunai juga dilakukan kepada Guru SMP se-Samarinda.
“Hal ini penting dilakukan dalam upaya peningkatan awareness dan literasi digital masyarakat,” ucap Budi.
Nantinya, transaksi nontunai ini bakal berlaku tidak hanya di parkiran pusat perbelanjaan. Namun, juga penyaluran bansos, transportasi, pasar siap QRIS dan jalan tol di Kaltim.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Perhubungan (Dishub) telah meluncurkan program parkir nontunai. Peresmian berlangsung di Big Mall Samarinda, pada Selasa (9/7/2024).
Sistem parkir nontunai ini memungkinkan masyarakat untuk menggunakan e-money, dompet digital, kartu debit, dan kartu kredit dalam membayar biaya parkir. Penerapannya menggantikan metode pembayaran tunai yang dinilai kurang efisien.
“Pembayaran nontunai ini bisa memudahkan sistem pembayaran parkir dan menghemat waktu. Langkah ini lebih efisien dan mengurangi antrean panjang karena operator dan pemilik kendaraan tidak lagi sibuk dengan uang tunai,” ujar Wali Kota Samarinda Andi Harun dalam sambutannya.