Samarinda, infosatu.co – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik meminta PT Pertamina (Persero) memiliki formula khusus tentang pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) di Benua Etam.
Menurutnya, provinsi tersebut memiliki kondisi yang unik dan berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Salah satunya, menjadi daerah penghasil sumber daya alam abstraktif dan mineral. Hal ini seperti minyak dan gas bumi serta, batu bara. Selain itu, juga hasil perkebunan.
Belum lagi tingginya kebutuhan BBM sebagai penunjang operasional alat-alat berat dalam proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang kini sedang berlangsung.
Dengan kondisi tersebut, Akmal Malik meminta pihak Pertamina membuat kebijakan berbeda antara Kaltim dengan daerah lain tentang distribusi BBM. Hal ini termasuk dengan sesama provinsi di Kalimantan.
Selain itu, Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu juga meminta Pertamina untuk mengkaji ulang kebijakan kuota atau jumlah BBM bersubsidi yang telah ditetapkan untuk sejumlah SPBU di Benua Etam.
“Maka harus ada kebijakan asimetris juga terkait distribusi minyak (BBM) di Kalimantan Timur,” tuturnya.
Untuk mewujudkan keinginan itu, Akmal Malik menyatakan bahwa pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim melalui instansi terkait terus melakukan komunikasi dan koordinasi tentang hal tersebut.
Menurutnya, permintaan Pemprov Kaltim tentang dibedakannya kebijakan distribusi BBM itu karena alasan tingginya kontribusi dalam sumber daya alam dan berlangsungnya proyek IKN.
“Nah ini yang ingin kita bicarakan dengan pemangku kebijakan perminyakan, seperti SKK Migas dan Pertamina,” pungkasnya.