Bali, infosatu.co – Dalam upaya menciptakan ekosistem pers yang sehat, Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Bali menunjukkan komitmen untuk mendorong profesionalisme media anggotanya. Hal ini menjadi pembahasan utama dalam kunjungan JMSI Kalimantan Timur (Kaltim) ke JMSI Bali, Jumat, 10 Januari 2025.
Ketua JMSI Bali Nyoman Ady Irawan menjelaskan bahwa sejak resmi terbentuk pada 30 April 2024, JMSI Bali telah memprioritaskan verifikasi Dewan Pers bagi media anggotanya. Dari 13 media anggota, lima di antaranya sudah terverifikasi.
“Kami terus berupaya agar media anggota memenuhi standar yang ditetapkan Dewan Pers. Ini langkah awal untuk menciptakan industri media yang profesional dan kredibel,” kata Ady.
Ady menambahkan, pendapatan media di Bali saat ini masih didominasi dari publikasi program instansi pemerintah. Namun, pihaknya juga mulai menjajaki peluang kerja sama dengan sektor swasta meskipun lebih menantang.
“Media di Bali, yang bisa kita sebut sebagai UMKM tentu memerlukan dukungan. Kami berharap pemerintah lebih memprioritaskan media lokal dalam publikasi program,” jelasnya.
Ketua JMSI Kaltim Mohammad Sukri memuji langkah JMSI Bali dalam membina anggotanya. Ia menyebut bahwa profesionalisme adalah kunci bagi media agar dapat bertahan di tengah tantangan industri.
“Media harus dikelola dengan serius dan profesional. Organisasi seperti JMSI memiliki tanggung jawab untuk memastikan media anggotanya benar-benar memberikan dampak positif,” ungkap Sukri.
Diskusi juga menyoroti implementasi Perpres Nomor 32 Tahun 2024 tentang Publisher Rights yang menjadi peluang besar bagi media lokal untuk mendapatkan pengakuan atas kontennya.
“Kami ingin Perpres ini menjadi tonggak perubahan dalam mendukung media yang berkualitas. Dengan aturan ini, media lokal punya kesempatan lebih besar untuk berkembang,” tutur Ady.
Sebagai penutup, Sukri berharap kolaborasi ini terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi JMSI di daerah lain.
“Kunjungan ini memberikan wawasan baru yang sangat berarti untuk memperbaiki pola organisasi di Kaltim. Saya optimis kolaborasi seperti ini akan mendorong ekosistem pers yang lebih sehat,” tutupnya.