
Samarinda, infosatu.co – Wacana bergabungnya Kabupaten Berau ke wilayah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) kembali menjadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir.
Pihak DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan ketidaksetujuannya terhadap wacana tersebut. Kalangan wakil rakyat dengan tegas menolak.
Salah satu pihak yang secara tegas menolak wacana itu adalah Harun Al Rasyid, anggota Komisi l DPRD Kaltim.
“Masyarakat Berau tidak setuju dengan wacana penggabungan tersebut dan saya dukung dan tegaskan, Berau tidak boleh keluar dari Kaltim,” ungkapnya beberapa waktu lalu di Gedung B DPRD Kaltim.
Menurutnya, wacana penggabungan Berau ke Kaltara memiliki dimensi politis yang cukup signifikan. “Hal ini ada faktor politisinya, dapat kita lihat dari sikap tokoh-tokoh masyarakat Berau yang tidak setuju dengan wacana tersebut,” tuturnya.
Ia tetap berharap agar Kabupaten Berau tetap menjadi bagian dari Provinsi Kaltim. Harun yakin bahwa Berau dapat terus berkembang jika tetap berada di Kaltim.
“Kami semua berharap Berau tetap menjadi bagian dari Kaltim dan harus terus tumbuh dan berkembang maju,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, wacana bergabungnya Berau ke Kaltara terungkap dalam dialog bersama jajaran Pemerintah Berau beberapa waktu lalu.
Saat itu, Gubernur Kaltara Zainal Paliwang kembali menawarkan ajakan Berau untuk bergabung dengan Kaltara.
Tawaran itu atas pertimbangan beberapa hal, seperti pelayanan dan jarak tempuh antara wilayah Berau lebih dekat dengan Tanjung Selor, Ibu Kota Kaltara. Hal ini jika dibandingkan antara Berau dengan jarak menuju Samarinda yang menjadi Ibu Kota Provinsi Kaltim.