Bontang, infosatu.co – Kepala Kepolisian Resor Daerah Kalimantan Timur (Kapolda Kaltim) Irjen Pol Nanang Avianto menegaskan bahwa pengamanan di wilayah rawan diperkuat saat menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
Personel dari Polda Kaltim diterjunkan ke wilayah kabupaten/kota untuk melapis pengamanan sesuai dengan skala ancaman di masing-masing polres.
Tidak hanya itu, personel dari institusi lain seperti TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat juga dilibatkan dalam pengamanan saat menjelang hingga pelaksanaan pilkada.
Nanang menjelaskan, penguatan pengamanan ini juga diterapkan setelah kasus pembunuhan yang menewaskan Rusel (60), seorang warga Muara Kate, Kabupaten Paser terjadi pada Jumat (15/11/2024) dini hari.
“Insyaallah pilkada nanti tetap aman. Kami sudah sampaikan bahwa ini adalah hasil kerja keras kita semua. Jangan sampai perjalanan panjang ini terlukai oleh hal-hal yang tidak penting,” ujarnya saat diwawancarai, Selasa (19/11/2024).
Rusel diduga menjadi korban pembunuhan karena perannya dalam memblokir jalur truk pengangkut batu bara di wilayah Muara Kate.
Menurut Nanang, tim dari Polres Paser telah mendapat dukungan penuh dari Polda Kaltim dalam mengungkap kasus pembunuhan tersebut. Investigasi berjalan intensif dengan bantuan peralatan teknologi informasi (IT) untuk mempercepat pengungkapan.
“Kejadian ini murni kasus kriminal yang sedang kami dalami. Proses penyidikan dan penyelidikan masih berjalan,“ tegasnya.
“Kami membutuhkan waktu dan informasi dari masyarakat setempat untuk memperkuat bukti. Lokasi kejadian jauh di pinggir, dan waktu kejadian dini hari membuat investigasi ini cukup menantang,” tambah Nanang.
Meski demikian, Nanang memastikan bahwa insiden tersebut tidak akan mengganggu persiapan pilkada. Ia mengatakan bahwa aparat telah mempersiapkan strategi pengamanan berlapis untuk mengantisipasi segala potensi gangguan keamanan.
“Penebalan personel sudah kami lakukan, dan pengamanan akan berjalan paralel dengan proses penyidikan kasus di Muara Kate. Kami bekerja secara profesional dan tidak memiliki kepentingan selain menjaga keamanan masyarakat,“ jelasnya.
“Pilkada adalah momentum penting, dan seluruh pihak harus menjaga stabilitas demi kelancaran proses demokrasi ini,” lanjut Nanang.
Kapolda juga mengimbau masyarakat untuk tidak mengaitkan insiden tersebut dengan agenda politik atau kepentingan tertentu sebelum ada hasil penyelidikan yang pasti.
“Jangan ada spekulasi yang bisa merusak suasana pilkada. Mari bersama menjaga situasi tetap kondusif,” sambungnya.
Polda Kaltim, kata Nanang, telah mengalokasikan personel ke wilayah-wilayah yang dianggap memiliki potensi kerawanan tinggi. Penempatan ini dilakukan dengan memperhatikan hasil analisis ancaman yang telah disusun oleh tim keamanan.
“Kami berkoordinasi dengan semua pihak, termasuk TNI dan Forkopimda. Keterlibatan masyarakat juga sangat penting untuk membantu aparat menciptakan suasana aman selama Pilkada berlangsung,” tutup Nanang.
Dengan pendekatan pengamanan yang terukur dan dukungan dari berbagai pihak, Polda Kaltim optimis Pilkada Serentak 2024 akan berlangsung lancar tanpa gangguan berarti.