Samarinda, infosatu.co – Gubernur Kaltim Isran Noor tegas dengan keputusannya terkait persoalan antara Yayasan Melati dan SMAN 10 Samarinda.
Hal itu ia ungkapkan melalui program ‘Gubernur Menyapa’ yang diselenggarakan Pro1 RRI Samarinda, Jumat (6/8/2021).
“Sekolah itu ceritanya panjang, sampai bermasalah tuntut sana sini. Kalau tidak ada sebuah keputusan yang tegas ya harus pindah,” ungkapnya.
Menurut Isran Noor, perpindahan ini sangat objektif dan itu adalah kebijakan yang harus segera diambil.
“Daripada terus bermasalah dan terjadinya konflik antara Yayasan Melati dengan pihak SMAN 10. Kan sudah lama itu, kalau tidak segera diselesaikan bagaimana ceritanya,” jelasnya.
Sekarang ini kata Isran, proses belajar mengajar dilakukan secara online. Itu artinya, sama saja tidak pergi ke sekolah.
“Apalagi sekolah ini kan masih online, jadi tidak ada masalah. Emang biasanya suatu keputusan itu tidak semuanya puas dan suka,” terangnya.
Disinggung apabila pihak SMAN 10 Samarinda melakukan demo, orang nomor satu di Kaltim itu mengatakan bahwa demo itu tidak dilarang.
“Mau demo setiap hari tidak apa-apa, itu hak mereka karena dilindungi oleh undang-undang. Hanya saja masalahnya, apa demo itu bisa dituruti atau tidak. Kan ada dua hasilnya, bisa dipenuhi atau tidak,” ujarnya.
Mantan Bupati Kutai Timur (Kutim) itu menegaskan jika keputusan yang ia buat sudah sesuai aturan dan untuk kebaikan bersama.
“Saya itu kalau membuat keputusan sesuai aturan, karena itu untuk sebuah kebaikan dan kebijakan yang bisa mengamankan agar tidak terjadi konflik berkepanjangan,” tegasnya. (editor: irfan)