SAMARINDA– Sambut pesta demokrasi 2019. KPU Kaltim bekerja sama dengan Detak Kaltim.menggelar Talk show Sosialisasi Pemilu Serentak bagi pemilih pemula dan komunitas wartawan media online,Rabu (21/2/2019) di Hotel Midtown Samarinda
Kegiatan tersebut dalam rangka ulang tahun Detak Kaltim ke-3, dengan tema “Bahaya Hoak ditahun politik sambut pesta demokrasi 2019”
Kepala Dinas Kominfo Prov. Kaltim Diddy Rusdiansyah.AD,SE,MM, menjelaskan pada saat memberi materi bahwa dalam menyikapi masalah berita hoak adalah tugas dan tanggung jawab kita bersama. Berita berita hoak yang marak terjadi di media sosial membuktikan bahwa masih ada masyarakat kita belum ada memiliki kesadaran bagaimana akibat dari berita hoak
“Jadi untuk menghindari berita hoak, diharapkan kepada semua wartawan bisa membantu pemerintah agar berita hoak bisa di kurangi. Bukan sebaliknya media mainstream (wartawan) ,yang justru menyebarkan berita hoak. Tapi dikaltim insyaallah tidak ada yang demikian. Diskominfo untuk mengcounter berita hoak yang masuk , pihaknya menggunakan lewat media online karena lebih efektif,”kata Diddy
Selain itu, kami juga bagian dari pembinaan media yang ada di Kaltim. Harapnya seluruh media yang ada di Kaltim dapat juga membantu untuk mencegah terjadinya berita-berita yang menyesatkan,”tutupnya
Sementara, Saipul ketua Bawaslu Kaltim menyebutkan bahwa menjelang pemilu 2019, sadar atau tidak disadari berita hoak itu ada. Kami melakukan kerjasama melaui Bawaslu Pusat dengan pihak Google untuk mendeteksi akun-akun yang kontennya menyesatkan. Untuk itu itu pihaknya selalu terima laporan terkait adanya pelanggaran pemilu
“Untuk meminimalisir hal -hal tentang berita hoak tentu pada tahun politik tersebut pasti ada. Kami tetap akan berada ditengah-tengah untuk menjaga agar pelaksanaan pesta demokrasi berjalan tanpa ada yang menyebar isu-isu yang menyesatkan dan yang paling penting Bawaslu bekerja sesuai dengan kewenangannya yang diatur dalam undang undang,”katanya
Rudiansyah mantan komisioner KPU Kaltim Divisi Tekhnis mengatakan bahwa kita tidak bisa pungkiri terkait adanya berita hoak. Dan itu memang dibuat sedemikian rupa untuk menyebar berita-berita yang menyesatkan. Seperti yang terjadi adanya berita 8 kontainer tercoblos di pelabuhan tanjung periok. Berita ini membuat masyatakat geger tapi anehnya masyarakat kita ada yang percaya sedangkan kertas suara saja belum tercetak
“Nah kejadian seperti ini kerap terjadi dan itu yang menyesatkan tapi ada masyarakat yang mempercayainya. Tentu kita berharap masyarakat kita lebih cerdas untuk memfila-fila, mana yang hoak dan mana yang tidak hoak dan itu harus Tabayyun atau mencari kebenaran berita tersebut,”pesan Rudiansyah
Lebih lanjut kata Rudiansyah yang juga tidak kalah penting hebohnya yakni KPU mendata orang gila (orgil) untuk menyoblos pada pemilu 2019. itu hoak. Pada tahun 2014-2019 semua kita data dan tidak semua orang gila bisa mecoblos dan hal ini dibuktikan dengan hasil medis apakah orang tersebut bisa menggunakan haknya atau tidak. Tapi yang munculkan lain bahwa KPU memasukkan data orang gila untuk mencoblos 17 April nanti. Pertanyaannya apakah tidak berbahaya nanti di TPS kalau orang gila mencoblos. Ini yang perlu juga diluruskan,”ungkapnya
Sementara Ihwan Datuk Adam, SE anggota DPR RI Dapil Kaltim dari Partai Demokrat memberi tanggapan terkait adanya berita hoak, menurut Datuk Adam bahwa ada empat yang harus dipahami terkait berita menyesatkan perlu kita hadapi. Kita ketahui bahwa kalau dilihatnya ada pesanan orang, itu jelas
“Seperti yang dicontohkan oleh Abunawas bagaimana kepintaran Abunawas dengan berbagai cara akal liciknya. Kita sadari dimana hari ini adalah tahun politik, yang pemilihannya tergabung antara pemilu legislatif dan Pilpres dan ini atas keputusan Mahkama Konstitusi. Sadar atau tidak sadar karena gara-gara pilihan politik mungkin sesama kampung tidak bertegur sapa. Sehingga muda dimanfaatkan oleh provokator masuk menggunakan sifat kipas. Siapa yang akan dikipasi merekan berhasil lalu pergi, setelah itu mereka gunakan sifat kompor setelah terbakar mereka pergi, ketiga mereka gunakan sifat kambing berhasil orang lain dkambing hitamkan , terakhir gunakan sifat sabun cuci setelah berhasil tujuannya mereka jelas cuci tangan, “tegasnya
Harapnya kita harus lebih hati-hati, untuk menangkal berita-berita yang tidak bisa dipertanggung jawabkan. Masalah berita Hoak tidak bisa dianggap remeh. Jadi yang perlu kita waspadai bagaimana kita bisa menjaga Kaltim aman dan damai, itu yang terpenting,”pungkasnya
Wartawan Sukri