Samarinda, infosatu.co – SMA Negeri 5 Samarinda menciptakan gebrakan baru dalam dunia pendidikan di Kalimantan Timur (Kaltim). Para siswa secara aktif dilibatkan dalam pembuatan seragam batik sekolah mereka.
Program yang telah berjalan selama tiga tahun ini menjadi bagian dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Sekitar 700 siswa telah mengikutinya.
“Kegiatan ini dimulai sejak saya menjabat sebagai kepala sekolah,” ujar Kepala SMA Negeri 5 Samarinda Budiono, Senin (25/11/2024).
“Biasanya membatik dilakukan dalam skala kecil, tetapi di sini siswa membuat kain sepanjang 1-2 meter, yang kemudian dijahit menjadi seragam. Hasilnya digunakan sebagai seragam wajib setiap hari Rabu,” tambahnya.
Menurut Budiono, program ini bertujuan mendorong kreativitas dan kemandirian siswa. Dengan modal sekitar Rp200 ribu, siswa dapat menghasilkan batik sendiri. Bila membeli di pasaran, harga kain batik sejenis lebih dari Rp1 juta.
Inovasi ini mendapat apresiasi dari Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik.
“Langkah ini tidak hanya membangun kreativitas, tetapi juga menanamkan rasa percaya diri kepada siswa. Saya yakin ini bisa menjadi contoh bagi sekolah lain di Indonesia,” ungkapnya.
Melalui program ini, SMA Negeri 5 Samarinda menunjukkan bagaimana pendidikan dapat menjadi ruang bagi siswa untuk belajar sekaligus berkreasi.
Di masa depan, inisiatif seperti ini diharapkan dapat semakin berkembang dan diterapkan di sekolah lain di seluruh Indonesia.