Kutai Kartanegara, infosatu.co – Gubernur Kaltim Isran Noor merasa bangga lantaran dalam perjalanan kunjungan kerja (Kunker) di Wilayah Kutai Kartanegara (Kukar) dirinya tidak melihat adanya rumuh kumuh.
“Sepanjang jalan saya tidak melihat rumah yang kumuh dari masuk Jembatan Kota Bangun sampai Tabang tidak ada rumah kumuh,” ungkapnya kepada awak media, Senin (6/12/2021).
Menurutnya hal tersebut perlu dibanggakan lantaran dengan adanya perusahaan sawit maupun batu bara perkembangan di Kaltim terus maju.
“Luar biasa. Artinya perkembangan kita lebih bagus dengan adanya perusahaan-perusahaan baik itu sawit maupun tambang batu bara,” tuturnya.
Tak hanya itu, Mantan Bupati Kutai Timur (Kutim) itu mengutarakan 35 tahun yang lalu jarak yang ditempuh menuju Kecamatan Tabang yakni 2-3 hari dengan menggunakan kapal.
“Sekarang mobil behamburan. Nah kemajuan kita luar biasa,” ucapnya.
Lebih jauh, pada tahun 2022 Pemprov Kaltim akan merencanakan program rumah layak huni dimana nantinya akan bersinergi bersama pihak perusahaan yang ada di Kaltim melalui CSR.
“Harapannya PT Fajar Sakti Prima (Bayan Group Tabang) bisa berpartisipasi dengan wacana itu,” ulasnya.
Kebanggan Isran pun melihat perkembangan di Kaltim tidak berhenti di situ saat menelusuri daerah pedalaman tepatnya di Desa Melintang Kecamatan Muara Wis. Dikatakan Isran, kemajuan Desa Melintang juga sangat luar biasa.
“Rumahnya bagus-bagus. Tidak ada rumah yang kumuh dan saya lihat tidak ada yang tidak punya motor,” ungkapnya saat menyapa masyarakat Desa Melintang, Selasa (7/12/2021) siang.
Sehingga menurutnya pendapatan perekonomian masyarakat tentu cukup baik. Namun juga perlu diberikan perhatian baik itu melalui kabupaten, provinsi maupun pusat dalam aspek keselamatan.
Ia juga berpesan hal yang paling penting yakni bagaimana mensyukuri apa yang sudah didapatkan.
“Kalau kita sudah pandai mensyukuri, insyallah penyongsong kualitas hidup kita akan baik,” tegasnya.
Sebagi informasi, Desa Melintang adalah sebuah danau yang berlokasi di daerah aliran Sungai Mahakam di Kukar. Mayoritas penduduk Melintang didiami oleh suku Banjar dengan mata pencarian sebagai nelayan. (editor: irfan)