Samarinda – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota samarinda menggelar aksi di pintu masuk utama Kantor Gubernur Kaltim, Senin (17/12/2018).
.
Gerakan mereka berlabel “Aksi Tolak Tambang Pencabut Nyawa”.
.
Dalam aksinya para mahasiswa yang tergabung dalam PMII Kota Samarinda, menyampaikan aspirasi seputar permasalahan lubang bekas tambang yang telah menelan 32 korban jiwa.
.
Dua pejabat Pemprov turun menemui para pendemo. Keduanya adalah Wahyu Widhi Heranata, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim dan H Nazrin, Kepala Biro Ekonomi Setdaprov Kaltim.
.
“Wakil Gubernur telah memanggil dan memerintahkan inspektur tambang untuk melakukan inventarisasi dan pengamanan lubang bekas tambang. Intinya agar tidak terjadi korban ketiga puluh tiga. Pemerintah sangat serius untuk menyelesaikan masalah ini,” kata Nazrin.
.
Setelah mendengarkan penjelasan pemerintah, para pendemo pun membubarkan diri dengan damai dan bersih.
.
Mereka juga meminta H Nazrin untuk menandatangani Pakta Integritas untuk mengusut tuntas 32 korban lubang eks tambang, mengusut kasus longsor di Sanga-Sanga, menegakkan Trisakti dan menjalankan pasal 33 UUD 1945, dan sejumlah tuntutan lainnya. (sul/humasprovkaltim)