Penulis : Hartono-Editor : SR
SAMARINDA – Selisih kas Universitas Mulawarman (Unmul) sebesar Rp 35 miliar akhirnya membuat mahasiswa Unmul turun ke jalan pada Jumat (1/3/2019). Mahasiswa Unmul yang tergabung dalam Jaringan Advokasi Mulawaman tersebut menuntut pihak rektorat agar segera mengklarifikasi polemik selisih kas yang terjadi pada periode 2010-2011.
Dandino, bagian humas aksi tersebut mengungkap tuntutan mereka dalam jumpa pers yang digelar di Gedung Rektorat Unmul, Jumat pagi tadi (1/3/2019) kepada sejumlah awak media.
“Audiensi sudah kami gelar dengan pihak rektorat. Dalam audiensi tersebut dijelaskan bahwa itu bukan dilakukan oleh rektor pada era tersebut, melainkan oleh dosen-dosen dari FKIP,” ucap Dandino.
BACA JUGA : Tim Gabungan BNNP Kaltim Amankan 1 Kg Sabu dari Jaringan Kutim. Tiga Kurir Diamankan
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) tersebut menyampaikan bahwa menurut perkataan pihak rektorat, dana yang dipermasalahkan sebenarnya bernilai lebih dari Rp 35 miliar.
Dandino menegaskan aksi ini merupakan wujud sikap mahasiswa Unmul yang menuntut pihak rektorat, agar segera membeberkan laporan keuangan secara terbuka, baik melalui website resmi ataupun metode lain, sehingga persoaalan ini dapat diketaui kebenarannya oleh seluruh mahasiswa.
Sementara itu di lokasi yang sama, Rektor Unmul Masjaya membenarkan keterlibatan beberapa dosen dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dalam selisih kas tersebut. Ia menjelaskan bahwa selisih dana tersebut terjadi dalam program kerja sama yang ditujukan untuk peningkatan kualifikasi guru-guru di Kaltim dan Kaltara.
“Memang ada selisih kan, sesuai dengan audit BPK RI ditahun 2013 kemarin. Sekarang sedang dalam tahap penyelidikan di Polda Kaltim,” ungkap Masjaya.
BACA JUGA :Pansus Akan Panggil Direktur PDAM, Pelayanan Air Bersih Jadi Sorotan
Ditambahkan, sejauh ini pihaknya selalu siap membantu pihak berwajib untuk mempermudah penyelidikan. Dirinya juga akan meminta pendampingan Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya Manusia, Umum dan Keuangan. Selain itu ia juga mengikutsertakan Dekan FKIP untuk membantu memberikan keterangan karena permasalahan ini sedikit banyak memang berkaitan dengan FKIP.
“Semoga segera tuntaslah, jangan sampai berlarut-larut. Terlebih semua pihak sudah berusaha maksimal untuk memberikan kejelasan terkait permasalahan ini,” tutup Masjaya. (*)