Penulis: Lydia – Editor: Irfan
Bontang, infosatu.co – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menetapkan tahun ajaran baru 2020/2021 pada 13 Juli 2020. Hal tersebut dikatakan Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) Bontang Saparuddin.
Memasuki tahun ajaran baru ini, seluruh sekolah tingkat SD dan SMP melakukan pembelajaran tatap muka selama tiga hari mulai Kamis (9/7/2020) hingga Sabtu (11/7/2020).
“Semua sekolah di Bontang melakukan tatap muka sesuai protokol kesehatan antara murid, orangtua, dan wali kelas untuk memperkenalkan diri masing-masing. Supaya murid tahu siapa gurunya dan mana kelasnya, begitu pun sebaliknya,” jelasnya kepada infosatu.co, Kamis (9/7/2020).
Selanjutnya, untuk siswa siswi atau pun orangtua yang datang dibatasi dengan jumlah setengah dari total keseluruhan murid dalam satu kelas. Ini merupakan bentuk antisipasi menghindari kerumunan di area sekolah.
“Masing-masing sekolah menghadirkan siswa dan orang tua sebanyak 10 orang selama beberapa jam saja, namun sesuai dengan kebijakan sekolah lagi. Misalnya di dalam kelas ada sekitar 32 orang, maka yang hadir nanti sebanyak 16 orang di jam pertama begitu pun seterusnya,” urainya.
Lebih jauhnya, tatap muka di sekolah ini juga untuk memberikan pembekalan berupa pelajaran daring atau pun pemberian buku pada murid.
Dalam hal ini, Disdikbud Bontang akan turut mengawasi kegiatan tersebut selama tiga hari. Dikatakan Saparuddin, karena ini menyangkut nyawa manusia.
“Jangan sampai hanya karena ini kita yang disalahkan, intinya selama tiga hari ini saja akan dilaksanakan kegiatan tatap muka. Kedepan, masing-masing sekolah akan menerapkan pembelajaran daring. Sebab tanggal 13 Juli sudah memasuki tahun ajaran baru,” bebernya.
Sekedar info, meskipun Bontang dinyatakan Covid-19, namun pembelajaran tatap muka tetap dilaksanakan secara daring.
“Setelah 28 hari dari tanggal pasien positif Covid-19 sembuh, status kejadian luar biasa (KLB) akan dicabut dan Bontang menjadi zona hijau. Semuanya masih menunggu kebijakan dari walikota,” katanya.
Dilanjutkan Saparuddin, walaupun nantinya dinyatakan zona hijau, pembelajaran tatap muka akan dilakukan secara bertahap.
“Setelah SMP melakukan pembelajaran tatap muka, dua bulan berikutnya tingkat SD, lalu disusul oleh TK/PAUD dua bulan setelah SD melakukan pembelajaran tatap muka,” tegasnya.