Bali, infosatu.co –Dalam semangat kebersamaan dan penghargaan, Media Sukri Indonesia (MSI) Group menyelenggarakan perjalanan berkesan ke Pulau Dewata Bali, dari tanggal 9 hingga 13 Januari 2025.
Acara ini menjadi hadiah atas dedikasi para wartawan MSI Group, yakni Adi, Adit, Ira, dan Aminah. Turut hadir dalam perjalanan ini adalah CEO MSI Group, Mohammad Sukri, bersama Sucilawati dan Emmy, menjadikan momen ini lebih istimewa.
Setelah menempuh perjalanan dari Samarinda, tak langsung kemana-mana, rombongan beristirahat di salah satu hotel di Jalan Bene, Kabupaten Badung. Esoknya rombongan MSI Group langsung menuju Kantor Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Bali.
Kunjungan ini menjadi awal perjalanan yang penuh makna. Sambutan hangat dari tim JMSI Bali menciptakan suasana kekeluargaan, sekaligus menjadi forum diskusi mengenai tantangan dan perkembangan media digital di era modern.
Menurut Mohammad Sukri, kunjungan ini menjadi momen penting untuk memperkuat sinergi antarjaringan media. “Kita tidak hanya membangun jaringan, tetapi juga memperkuat ekosistem media yang berkelanjutan,” ujarnya.
Kunjungan tersebut menjadi agenda utama pada hari itu. Tak sampai disitu, kami berkesempatan diajak mencicipi makanan yang cukup tenar disana, yakni Nasi Tempong. Katanya, Nasi tempong ialah salah satu kuliner khas yang wajib dicoba saat berkunjung ke Bali.
Hidangan ini dikenal karena cita rasanya yang pedas dan segar, dengan sambal yang seolah “menampar” lidah, sesuai arti namanya. Disajikan bersama nasi putih hangat, lauk seperti tempe, tahu goreng, ikan asin, atau ayam goreng, serta sayuran rebus seperti bayam, kacang panjang, dan daun singkong. Perpaduan ini menghasilkan makanan sederhana namun kaya rasa.
Santapan Nasi Tempong sekaligus menjadi penutup perjalanan kami di hari kedua di Pulau Dewata.
Di hari ketiga, perjalanan diawali dengan berkunjung ke Desa Penglipuran, desa adat yang dinobatkan sebagai salah satu desa terbersih di dunia. Keindahan desa ini terletak pada rumah-rumah tradisionalnya yang berjajar rapi, dikelilingi taman bunga yang asri. “Berada di Penglipuran seolah membawa kita kembali ke masa lalu, di mana kearifan lokal benar-benar terjaga,” ungkap Ira, salah satu wartawan MSI Group.
Desa Penglipuran terletak di Jalan Pengelipuran, Kubu, Kabupaten Bangli. Harga tiket masuk per Januari 2025 adalah Rp 25.000 untuk dewasa domestik dan Rp 15.000 untuk anak-anak domestik. Kami juga disana menyewa pakaian adat dengan tarif Rp 50.000
Berlanjut, rombongan kemudian menuju Jatiluwih Rice Terrace, yang menawarkan pemandangan sawah bertingkat khas Bali. Area ini merupakan situs warisan dunia UNESCO, yang terkenal karena sistem irigasi tradisionalnya, subak. Suasana hijau nan tenang membuat lokasi ini sempurna untuk melepas penat.
Jatiluwih terletak di kawasan Penebel, Tabanan. Harga tiket masuk per Januari 2025 adalah Rp 15.000 per orang untuk wisatawan domestik.
Perjalanan hari kedua ditutup di Kintamani, tempat rombongan menikmati santapan ayam dengan balutan khas bumbu bali. Namun sayang, pesona alam yang memadukan gunung berapi aktif dengan danau biru dikala biasanya, tak sempat kami nikmati karena kondisi cuasa hujan yang menyebabkan kabut tebal.
Hari ketiga menjadi puncak perjalanan. Meski hujan, rombongan tepat nekat untuk tetap berangkat. Perjalanan kami kali ini berbeda, menggunakan sepeda motor, kami mengunjungi Tanah Lot, pura ikonik yang berdiri di atas batu karang di tengah laut. Ombak yang menghantam batu karang memberikan nuansa dramatis, sementara keindahan pura memberikan ketenangan spiritual.
Tanah Lot terletak di Kabupaten Tabanan. Harga tiket masuk Rp30.000 untuk dewasa domestik dan Rp. 20.000 untuk anak-anak domestik.
Melanjutkan perjalanan, rombongan menuju Pantai Tanjung Benoa, pusat olahraga air di Bali. Berbagai aktivitas seperti banana boat, jetski, hingga snorkeling menjadi daya tarik utama di pantai ini. Ira, Aminah, Sucilawati, dan Emmi sempat menikmati adrelanin di Pantai Tanjung Benoa dengan menaiki Jetski.
“Saya sama Ira mencoba jetski, seru, karena ini pertama kalinya saya coba,” kata Aminah.
Pantai Tanjung Benoa terletak di Kabupaten Badung. Harga tiket masuk gratis, namun biaya parkir kendaraan dikenakan Rp 5.000 per mobil.
Namun, sorotan utama perjalanan adalah kunjungan ke Uluwatu, tebing spektakuler yang menghadap langsung ke Samudra Hindia. Di sinilah rombongan disuguhkan pertunjukan Tari Kecak yang memukau.
Pura Uluwatu terletak di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Harga tiket masuk Rp 30.000. Pertunjukan Tari Kecak biasanya dimulai pukul 18.00 WITA dengan harga tiket Rp 150.000 per orang.
Tari Kecak, sering disebut “Monkey Dance”, mengangkat cerita epik Ramayana, di mana Rama berjuang menyelamatkan Shinta yang diculik oleh Rahwana. Uniknya, tarian ini tidak menggunakan alat musik tradisional, melainkan suara “cak-cak-cak” dari 70 pria yang duduk melingkar. Cahaya obor yang menerangi malam, diiringi deburan ombak, menciptakan suasana mistis yang mendalam.
“Ini adalah pengalaman yang tak terlupakan. Tari Kecak tidak hanya memukau secara visual, tetapi juga membangkitkan emosi dengan ceritanya yang sarat makna,” ujar Adi kepada Adit yang saat itu juga ikut menonton.
Gathering ini bukan hanya tentang perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan emosional dan spiritual. Dalam setiap kunjungan, para peserta tidak hanya menikmati keindahan alam Bali, tetapi juga belajar tentang budaya dan kearifan lokal yang menjadi identitas Pulau Dewata.
“Perjalanan ini adalah bentuk apresiasi kami kepada tim wartawan yang telah bekerja keras. Semoga pengalaman ini memberikan inspirasi baru untuk terus berkarya,” ujar Sukri menutup perjalanan.
Pulau Bali, dengan kekayaan budaya, keindahan alam, dan keramahan penduduknya, memberikan kenangan abadi bagi rombongan MSI Group. Dari Desa Penglipuran yang asri hingga Tari Kecak di Uluwatu, setiap langkah perjalanan ini adalah sebuah peristiwa yang tak dapat dilupakan.