Banjarmasin, infosatu.co – Destinasi wisata alam biasanya tidak hanya menawarkan keindahan panorama maupun suasana asri yang dapat menenangkan hati saat berada di sana.
Demikian halnya dengan Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Kembang di Kalimantan Selatan. Lokasi ini memiliki cerita sejarah, mistis, legenda, dan keindahan ekosistem yang berpadu menjadi satu.
Tidak hanya itu, petualangan di pulau ini juga bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Salah satunya, pelancong harus melintasi hutan mangrove.
Tentunya, perjalanan di sana tidak bisa sembarangan dilakukan. Acil Odah, seorang pemandu lokal akan setia mendampingi dan menceritakan keunikan dan seluk beluk tentang Pulau Kembang.
Acil Odah telah bertahun-tahun mengantar wisatawan. Kepada wisatawan, ia senantiasa menceritakan bahwa di pulau tersebut masih banyak dihuni monyet ekor panjang (Macaca fascicularis). Setiap kawanan hewan tersebut memiliki wilayah yang berbeda-beda atau teritorial yang jelas.
“Monyet-monyet di sini punya wilayahnya masing-masing. Kalau ada yang masuk ke area kelompok lain, bisa terjadi pertarungan untuk mempertahankan wilayah mereka,” ungkapnya saat mulai memandu pelancong, Minggu (25/8/2024).
Proses perjalanan ke Pulau Kembang paling ideal dimulai dari Titik Nol Menara Pandang. Dari titik itu, pelancong dapat menggunakan klotok, sejenis perahu kecil yang merupakan sarana transportasi tradisional Kalimantan.
Saat menaiki perahu klotok dari Siring Sungai Martapura, wisatawan akan menikmati perjalanan selama sekitar satu jam melintasi Sungai Martapura dan Sungai Barito.
Dalam perjalanan ini, kehidupan sungai nampak penuh dengan aktivitas. Kapal-kapal besar terlihat terparkir di tepian sungai. Pemandangan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari pesona sungai-sungai di Kalimantan.
Setibanya di Pulau Kembang, pengunjung akan langsung disambut oleh lebatnya hutan mangrove dan suara monyet-monyet yang menjadi “penguasa” alam di sana.
Trekking di pulau ini bukan hanya soal berjalan kaki. Tetapi, juga tentang merasakan energi alam liar yang masih asri. Jalur trekking yang tersedia memudahkan wisatawan untuk mengeksplorasi Pulau Kembang lebih jauh. Namun demikian, dibutuhkan kewaspadaan karena monyet-monyet yang ada di sana sangat aktif dan teritorial.
Selain kelestarian alam yang masih terjaga, Pulau Kembang juga menyimpan berbagai kisah mistis dan legenda yang menarik. Salah satunya adalah legenda tentang monyet putih yang dianggap sebagai penjaga spiritual pulau.
Tempat-tempat keramat di pulau ini juga seringkali digunakan sebagai tempat ziarah, juga menambah daya tarik spiritual dan mistis yang kuat.
Dengan harga tiket masuk yang sangat terjangkau, Pulau Kembang menawarkan pengalaman wisata alam yang memukau. Apalagi dipadukan dengan kekayaan budaya dan cerita yang mendalam.