Samarinda, infosatu.co – AstraZeneca, salah satu vaksin yang digunakan negara-negara di dunia tak terkecuali Indonesia untuk menekan penyebaran pandemi Covid-19.
Vaksin jenis ini sempat ditolak karena fatwa haram disebabkan adanya pemanfaatan tripsin babi dalam proses produksinya. Akan tetapi, penggunaan vaksin akhirnya diperbolehkan dengan pertimbangan keadaan darurat.
Melihat antusias masyarakat, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda dr Ismed Kusasih mengatakan bahwa vaksin AstraZeneca akan habis dalam Minggu ini.
“Kemungkinan Minggu ini vaksin tersebut akan habis,” ungkapnya saat ditemui infosatu.co di ruang kerjanya, Rabu (1/9/2021).
AstraZeneca yang kemarin sempat berpolemik saja kata dr Ismed, namun sekarang habis juga bahkan Nahdatul Ulama (NU) mengadakan vaksinasi massal.
“NU saja mengadakan vaksinasi massal dan yang diberikan itu vaksin dosis pertama jenis AstraZeneca. Tidak perlu khawatir, vaksin ini banyak yang mau hanya saja persediaannya itu. Jadi harus dimaklumi, vaksin ini kan rebutan di seluruh dunia,” terangnya.
Untuk jenis vaksin Covid-19 yang datang, baik Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim tidak bisa memprediksinya karena itu ketentuan pemerintah pusat.
“Vaksin itu yang menentukan bukan Dinkes Kota/Kabupaten maupun provinsi namun pemerintah pusat. Kita hanya menyalurkan dan melaksanakannya,” paparnya.
Kayak kemarin lanjut dr Ismed, pihaknya berharap agar vaksin yang datang itu jenis Sinovac. Akan tetapi malah Moderna dan AstraZeneca yang datang.
“Itu tidak bisa dihentikan, makanya saya bilang kita tidak bisa menentukan karena itu kebijakan pemerintah pusat. Insyaallah vaksin pasti datang lagi, kan katanya sudah mulai berdatangan. Ingat loh, Indonesia itu negara terbesar keempat untuk pelaksanaan vaksin. Makanya disyukuri saja,” ucapnya. (editor: irfan)