Penulis : Adityo Permadi – Editor : Sukrie
Samarinda, infosatu.co– Multaqo ulama, habaib, pondok pesantren dan cendikiawan muslim yang berlangsung di hotel bumi senyiur (11/05/2019) yang dihadiri oleh beberapa ormas islam, ulama dan tokoh masyarakat yang ada di Kaltim, dari multaqo ulama ini menghasilkan Maklumat untuk msyarakat Kaltim
Menurut KH. Muhammad Rasyid sebagai inisiator berlangsungnya acara ini mengatakan bahwa tujuan diselenggarakannya acara ini adalah untuk memberikan bimbingan kepada masyarakat dalam menyikapi segala informasi dan perkembangan yang ada
“Ditambah dengan wibawa para ulama dan tokoh masyarakat diharapkan dapat memberikan wawasan politik dan kesadaran berdemokrasi kepada masyarakat, seperti kita tau partisipasi masyarakat pada pemilu kali ini sangat tinggi dibandingkan dengan pemilu sebelumnya,”pesannya
Masyarakat juga diharapkan tidak mudah terpengaruh terhadap segala bentuk provokasi yang ada dan juga tetap menghargai konstitusi yang ada,”tutupnya.
Sementara Ketua MUI Kalimantan Timur, Drs. KH. Hamri Has, mengatakan bahwa kami mengajak seluruh elemen masyarakat pasca pemilu kemarin, agar dapat kembali membangun persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kita tahu pada masa pemilu tadi,saling bersitegang satu dengan lainnya karena beda pilihan, sekarang sudah saatnya ketegangan yang ada harus dikubur jauh jauh.Bagimana kedepan kita harus membangun bangsa ini bersama sama dan tidak mungkin dilakukan kita sendiri.Mari kita tinggalkan yang telah lalu,tumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa ini,” ungkapnya.
Dalam pertemuan tadi menghasilkan maklumat untuk msyarakat Kaltim agar senantiasa tidak terprovokasi terhadap isu-isu yang belum tentu kebenarannya .Adapun isi maklumat adalah sebagai berikut :
Pertama,umat islam agar memanfaatkan momentum bulan suci ramadhan untuk mencapai ketakwaan yang sempurna, meningkatkan taqqorub kepada Allah SWT, dan senantiasa berdoa untuk bangsa dan negara agar tetap kondusif, tenteram, aman dan damai.
Kedua,mempererat silaturahmi antar sesama anak bangsa, memperkokoh ukhuwah islamiyah, uhkhuwah whatoniyah dan ukhuwah basyariyah, menjauhi saling fitnah, pertengkaran, perpecahan dan tindakan tercela lainnya serta terus saling memaafkan satu sama lain.
Ketiga, terus saling meneguhkan komitmen kesetiaan kepada Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI karena itu semua sudah sejalan dengan ajaran islam yang kita anut
Keempat,berkomitmen menjaga stabilitas keamanan, kedamaian, dan situasi yang kondusif serta mengedepankan persamaan sebagai umat manusia yang saling bersaudara satu sama lain (ukhuwah insaniah), dan tidak mempertajam perbedaan yang bersifat kontraproduktif dan kelima, menghindari segala bentuk provokasi, fitnah serta kekerasan selama dan sesudah bulan suci ramadhan.