SAMARINDA – Setelah sempat kosong di sepanjang 2018, Museum Samarinda yang terletak dikawasan taman kota Samarendah, di kota Tepian ini. Kini siap di operasikan pada Februari mendatang dengan di isi pameran cagar budaya.
Kepala Bidang (Kabid) Sejarah dan Tradisi Dinas Kebudayaan Samarinda, Slamet Diyono menerangkan, Grand Opening akan dibuka pada 25 Februari mendatang bekerja sama dengan Balai Pameran Cagar Budaya untuk pameran di museum Samarinda.
“Grand Opening Museum rencananya akan berlangsung pada pertengahan bulan dua mendatang, sekaligus pameran benda cagar budaya. Hal ini merupakan bentuk kerjasama dengan Balai Pameran Cagar Budaya. Nantinya pameran ini akan berlangsung selama lima hari.” Ucap Slamet.
Pada opening tersebut juga telah disiapkan 12 petugas yang akan melakukan penjagaan serta memberikan pengarahan kepada pengunjung.
“Kita sedang beri pengarahan sekaligus wawasan untuk penjagaan nanti,” ungkapnya.
Dielaskan lebih jauh oleh Slamet, rencananya semua benda bersejarah di Samarinda akan di mengisi bangunan senilai Rp 12 miliar ini. Seperti foto-foto masa lampau, alat musik tradisional, alat tenun, patung berbusana sarung khas Samarinda, prasasti dan lainnya.
“Desain interior sudah selesai. Tinggal pemasangan kaca dan kelengkapan lainnya. Museum ini, kata dia diberi tema klasik modern.”bebernya lagi.
Pihak pengelola Museum Samarinda juga telah menyediakan 8 layar monitor untuk menampilkan foto-foto atau dokumen sejarah, sehingga masyarakat bisa mengaksesnya dengan layar sentuh (touch screen).
Pengelola juga telah mengatur jadwal untuk pengunjung yang akan datang ke museum Samarinda. Dimana, dalam setiap satu pekannya, pada hari Senin pengunjung hanya dikhususkan untuk anak-anak yang masih duduk di bangku TK dan Paud ( pendidikan anak usia dini).
Sedangkan pada hari Selasa untuk jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD). Rabu untuk SMP, Kamis untuk jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK). Dan pada Jumat hingga Sabtu, museum akan di buka untuk umum.
Pihak pengelola museum juga bekerja sama dengan beberapa penggiat seni, Art Shop (toko seni) untuk memamerkan benda-benda sejarah lainnya.
Sekedar diketahui, aejauh ini sudah ada dua art shop di Teluk Lerong dan Samarinda yang sepakat untuk menyimpan beberapa benda sejarah di museum ini.
Wartawan Hartono