Balikpapan, infosatu.co – Kuliner di Kota Balikpapan bertambah semarak dengan hadirnya Warung Nasi Tempong khas Banyuwangi di kawasan Pujasera Kelurahan Gunung Bahagia.
Kuliner asli dari Kota Gandrung ini sangat digemari masyarakat Balikpapan karena sama seleranya yakni sambalnya yang sangat pedas sehingga habis makan pedas mulut rasa jontor.
Pelaku usaha ini ada dua orang yakni Bambang Dwi Kuncoro dan Jusman. Mereka jebolan dari hotel di Bali. Adanya pandemi Covid-19 dan hotelnya mengalami penurunan income, maka mereka hijrah ke Balikpapan dengan membuka warung Nasi Tempong khas Banyuwangi dengan cita rasa hotel.
Ketua Umum Ikawangi Balikpapan Suyitno berkenan mengunjungi stan Nasi Tempong didampingi Ketua Harian Ikawangi Balikpapan Budi Sakti Purnomo dan Wakil Ketua Sapana dan Sugeng Haryanto, Bendahara Sri Rejeki Pancasati, Sekretaris Arif Sugiono, Humas Lilik Sismiati dan Rohadi beserta anggota lainnya.
Menurut Suyitno, kedatangannya untuk memberikan semangat kepada warga Ikawangi yang mau merantau ke Balikpapan agar dapat menjalankan usaha dari Banyuwangi jadi dikenal oleh masyarakat di Kota Balikpapan.
“Kedatangan kami ini ingin memberikan semangat kepada mereka untuk dapat menjalankan usaha kulinernya dapat dikenal di Kota Balikpapan ini karena selera masyarakat di sini sama yakni suka pedas,” beber Suyitno.
“Saya salut kepada mereka karena dapat menciptakan lapangan kerja dengan membuka usaha kuliner. Tidak ada gengsi, biarpun tadinya dia bekerja di hotel megah di Bali. Semoga niatnya dapat memberikan motivasi kepada yang lain,” tuturnya.
Sementara itu, Bambang Dwi Kuncoro merasa senang dengan kedatangan Ketua Ikawangi Balikpapan dan rombongan ke stan warungnya di Pujasera.
“Saya sangat berterima kasih kepada Ketua Ikawangi beserta rombongan untuk mengunjungi stan kuliner kami. Ini adalah bentuk kepedulian dan semangat kepada kami untuk bekerja membawa harum kuliner asli Banyuwangi,” terang Bambang.
Ia juga mengharapkan masyarakat Banyuwangi yang ada di Balikpapan dapat singgah untuk merasakan pedasnya sambal tempong Banyuwangi.(editor: irfan)