Bontang, infosatu.co – Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni memberikan tanggapan terkait limbah sampah plastik dan medis di Kota Taman.
Menurutnya, saat ini sampah plastik di Bontang masih menjadi produksi sampah harian masyarakat yang jumlahnya masih mendominasi di antara jenis sampah lainnya.
Padahal sesuai dengan Peraturan Wali Kota (Perwali) Bontang Nomor 30 Tahun 2018 tentang pengurangan penggunaan sampah sekali pakai.
“Komitmen kita soal sampah plastik ini sudah ada di Perwali. Mal dan toko swalayan sudah tidak lagi gunakan kantong plastik yang sekali pakai itu,” ungkapnya saat ditemui awak media dalam agenda penentuan juara Grand Final Pemilihan Duta Peduli Sampah di Pendopo Rujab Wali Kota Bontang, Sabtu (27/2/2021).
Neni menyatakan bahwa masyarakat Bontang yang memiliki usaha dalam bidang makanan dan minuman agar tidak menggunakan sedotan plastik.
Tak hanya itu, Neni mengajak masyarakat Bontang untuk lebih peduli sampah plastik.
“Harus ada komitmen dari warga untuk menjalakannya,” urai Neni.
Selain itu, Neni sapaan akrabnya menyebutkan limbah medis juga mengalami peningkatan selama masa pandemi Covid-19. Seperti masker lantaran diproduksi meningkat.
“Karena kan memang dibutuhkan. Jika dua hari harus ganti, maka ada sekitar 500 juta limbah masker yang harus diproduksi. Ini juga menjadi masalah saat hari sampah nasional,” terangnya.
Sehingga ia berharap permasalahan limbah medis tersebut kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bontang.
“Agar bisa diolah, dan dapat menjadi pendorong dalam proses pemulihan ekonomi nasional,” pungkasnya. (editor: irfan)