Kukar, infosatu.co – Aksi pemblokiran jalan terjadi tepat di depan pintu masuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Embalut, Tanjung Batu, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara.
Aksi ini dilakukan akibat kekecewaan kepada PT CFK dari salah satu pemasok batu bara PT BHU, beberapa orang terlihat memasang blokade kayu pada Kamis (15/12/2022).
Direktur PT BHU Achmad Sukamto mengatakan aksi tersebut terpaksa dilakukan karena tidak ada kejelasan dari manajemen PT CFK dalam hal pembayaran.
“Pihak kami (PT BHU) telah menjalin komunikasi secara persuasif dan kekeluargaan sejak April 2022, namun setelah jatuh tempo pembayaran, sampai hari ini tidak ada kejelasan, kapan dibayarnya oleh PT CFK,” ungkap Sukamto.
Selanjutnya, Sukamto menjelaskan mengenai pembayaran senilai Rp3,5 miliar yang belum dibayarkan tersebut. Mereka bahkan memungkinkan beberapa opsi pembayaran, jika memang terjadi kendala keuangan perusahaan.
“Mekanisme pembayaran, bisa dikomunikasikan dengan baik-baik. Pihak kami fleksibel yang terpenting ada pembayaran. Kalau sekarang, jangankan janji pembayaran, komunikasi untuk membayar saja tidak ada kejelasan,” kesal Sukamto.
Dia berharap pihak PLN menurunkan tim audit ke CFK, karena diduga masih banyak supplier atau vendor yang dirugikan.
Terpisah, dalam sambungan telepon, Direktur Utama PT CFK Daniel Mahendra Yuniar menjelaskan PT BHU memang pernah menyuplai batu bara ke PT CFK.
“Manajemen PT CFK akan mencari jalan tengah, agar semua pihak tidak ada yang dirugikan. Tentu hal ini berkaitan dengan beberapa administrasi yang wajib dipenuhi kedua belah pihak. Kita hanya perlu waktu untuk menyisir permasalahan agar berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip perusahaan,” ungkap Daniel.