
Samarinda, infosatu.co – Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda merevitalisasi Pasar Pagi masih menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat khususnya para pedagang.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Samarinda Marnabas Patiroy mengatakan bahwa sekitar 2.800 pedagang akan direlokasi di beberapa pasar sebelum revitalisasi dilangsungkan.
“Pedagang akan dipindahkan ke Pasar Segiri, Mall Mesra Indah, Pasar Merdeka, Pasar Kedondong, Pasar Sungai Dama dan beberapa lainnya,” kata Marnabas beberapa hari lalu.
Hal ini membuat para pelaku usaha yang tergabung dalam Forum Pedagang Pasar Pagi (FP3) khawatir. Sebab, rencana relokasi diperkirakan akan berdampak buruk terhadap pendapatan mereka ke depan.
Menanggapi persoalan ini, Ketua Komisi II DPRD Kota Samarinda Fuad Fakhruddin mengatakan bahwa memang sudah seharusnya revitalisasi Pasar Pagi dilakukan. Alasannya, usia teknis bangunan pusat perbelanjaan tradisional ini sudah berdiri sejak lama.
“Pasar itu sendiri kalau kita lihat memang sudah tidak layak, di samping itu ada penyempitan jalan. Penataan di dalam juga kurang baik, terkait parkir dan pengelolaan ruko dari tangan ke tangan,” ungkapnya di Gudang Sekretariat DPRD Samarinda.
Meski kalangan pedagang masih merasa khawatir, Fuad meminta agar mereka memahami rencana Pemkot Samarinda demi kebaikan bersama. Revitalisasi tersebut merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan dan memperbaiki kawasan Pasar Pagi.
“Jadi jangan khawatir pemerintah akan lalai dan meninggalkan pasar, itu tidak mungkin. Karena pasar pasti akan diperbaiki dari tahun ke tahun,” ungkapnya.
Politikus Partai Gerindra itu berharap Pasar Pagi dapat bertransformasi menjadi pusat pasar grosir yang lebih modern dan lebih tertata rapi.
“Makanya kenapa ambisi Pemkot Samarinda untuk merevitalisasi pasar ini merupakan langkah baik, ya karena ingin Samarinda lebih maju” ujar Fuad.